Lpk | Banyuwangi – Berbagai “kertas” penghargaan diperoleh Bupati Banyuwangi dari Era Eks Bupati Abd Azwar Anas dan istrinya Bupati Ipuk Fiestiandani, dimana manifestasi penghargaan – penghargaan tersebut tercermin dalam wujud paling sederhana yakni Proyek rehab Masjid Babussalam Pemda Banyuwangi.
Bagi umat muslim, keberadaan Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi lebih dari itu, Keberadaan Masjid juga menjadi simbol mentalitas, moralitas dan spiritualitas dari masyarakat disekitarnya, apalagi jika keberadaan masjid tersebut ada dilingkungan perkantoran para pejabat.
Proyek Gagal rehab Masjid Babussalam yang terletak di area Komplek Perkantoran Pemda Banyuwangi tampak bak Prasasti simbol moralitas dan Spiritualitas para Pejabat Banyuwangi dari 20 Th Era Kepemimpinan Keluarga Eks Menpan RB sekaligus Eks Bupati Abd Azwar Anas Periode 2010-2020 berlanjut ke Istrinya Bupati Ipuk Fiestiandani Periode 2010-2030.
Proyek dengan anggaran fantastic untuk sekedar melakukan rehab Masjid Babussalam, pengerjaan “dikomandoi” langsung Wakil Bupati Mujiono, ketika ia masih menjabat Sekda Banyuwangi.
Proyek rehab Masjid Babussalam dimulai saat Pilkada Banyuwangi 2024 dengan anggaran hampir 4 Milyar, tepatnya Rp3.865.736.000 (tiga milyar delapan ratus enam puluh lima juta tujuh ratus tiga puluh enam ribu rupiah) dari APBD Kabupaten Banyuwangi TA. 2024.
Meskipun disebutkan Pelaksana Proyek diperoleh dari proses lelang E-katalog, tapi dari berbagai sumber didapati informasi bahwa Pemenang Proyek merupakan orang terdekatnya Mujiono Eks Sekda Banyuwangi yang kini menjabat Wakil Bupati Banyuwangi Periode 2025-2030.
Bahwa, pihak – pihak yang terhubung dengan pemenang lelang, menggunakan tangan lain alias pinjam CV luar kota, yang ditengarai sengaja untuk bisa lebih memudah menghilangkan jejak yakni Kontraktor (rekanan) CV Ayu Tenan asal Kediri.
Terbukti, setelah perpanjang kontrak kerja dengan addendum, CV Ayu Tenan tetap gagal menyelesaikan rehab Masjid Babussalam yang selanjutnya gayung bersambut Pejabat Pemda Banyuwangi melakukan pemutusan kontrak kerja.
Kisah sama yang kemudian menjadi kumpulan cerita dalam modus merugikan keuangan negara tapi “dikemas prosedural” adalah Pembangunan Puskesmas Pesanggaran yang saat ini juga menjadi satu dari beberapa cerita Proyek Gagal dengan anggaran Rp .3,3 Milyar APBD 2024.
Anomali Kebijaksanaan: Banyuwangi Era Politik Kuda Tuli, Bupati Periode 2010-2030;
Rakyat Banyuwangi melu seneng, “Seng penting pejabate wareg, iso podo bojo luru, plus 1 wanita idaman lain, isoo tambah maneh, merono – merene majangi iso wadonan,u penting ojo lali nek mati gowonen Kabeh”.
Reporter : Yanti