Lpk | Tulungagung – Polres Tulungagung bersama PLN dan TNI berhasil menyita 39 balon udara. Selain itu Polres Tulungagung juga menyampaikan evaluasi Operasi Ketupat Semeru 2025.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers oleh Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi yang didampingi Iksan selaku Manajer Unit Pelayanan Transmisi PLN Madiun, PJU Polres bertempat di Mapolres Tulunggaung, Kamis (10/04/2025).
Kapolres Tulungagung AKBP Taat mengatakan, ada empat hal yang disampaikannya, kamtibmas selama ramadan, operasi ketupat dan penindakan balon udara.
“Yang pertama penindakan sahur on the road menggunakan sound sistem, sebanyak 13 SOTR yang dilakukan penindakan”, ujar AKBP Taat, Kamis (10/04/2025).
“Alhamdulilah selama ramadan tidak ada insiden perkelahian antar kelompok yang disebabkan kegiatan SOTR”, sambungnya.
Sepanjang operasi ketupat di Kabupaten Tulungagung terjadi 19 kecelakaan lalu lintas, empat diantaranya menimbulkan atau meninggal dunia.
“Update tentang wisata, untuk wisata terutama wisata air atau wisata laut pantai sepanjang liburan Idul Fitri Alhamdulillah tahun ini Zero insiden tidak ada kecelakaan tidak ada pengunjung yang tenggelam atau hanyut di pantai”, ungkap Kapolres.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pengelola wisata pantai, ini berkat kerja keras seluruh pengelola. Pengelola memasang papan imbauan dan kemudian menyiarkan petugas penyelamat”, lanjutnya.
Lebih lanjut Kapolres Menyampaikan, untuk arus lalulintas sepanjang liburan Idul Fitri kemarin alhamdulillah lancar tidak ada hambatan.
“Memang ada peningkatan arus lalu lintas kaitannya dengan wisata itu terjadi di hari Kamis lebaran keempat dan juga hari Sabtu lebaran ke-6, namun secara umum lancar”,kata AKBP Taat.
“Peningkatan kepulangan yang dari arah selatan dari Besuki dan juga Trenggalek yang memasuki wilayah Besuki namun kami lakukan rekayasa lalu lintas pengalihan arus kemudian penjagaan pengaturan termasuk modifikasi arus lalu lintas secara manual”, sambungnya.
Lalu Kapolres menyampaikan kaitannya dengan penindakan balon udara tanpa awak.
“Balon udara ini menimbulkan keresahan dimasyarakat, terjadi tidak hanya di Tulungagung. Dari awal Ramadan kami sudah melaksanakan edukasi melibatkan kepala Desa, Bhabinkamtibmas Babinsa dan seluruh perangkat desa serta tokoh masyarakat untuk mengimbau jangan membuat dan jangan menerbangkan balon udara. Selain edukasi yang kita laksanakan kegiatan preventif, kami melaksanakan patroli gabungan PLN, TNI Polri di seluruh Polsek jajaran , kami berhasil melaksanakan penyitaan 39 balon”, ujar Kapolres.
“Dari jumlah itu, 25 balon udara disita sebelum diterbangkan, 14 sisanya disita saat mendarat. Salah satu balon yang disita sebelum diterbangkan, tingginya mencapai 25 meter. Pelaku yang kita amankan 7, 2 ditahan 5 tidak ditahan dan kemudian ada 9 pelaku lain yang kami laksanakan pembinaan karena memang balon ini kami amankan sebelum diterbangkan”, tandas AKBP Taat.
Sementara itu, Pada bulan Juni 2025 Polres Tulungagung akan menyelenggrakan vestifal balon udara.
Reporter ; Mujiono