foto : Jurug Solo
Lpk | Solo – Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Kebun Binatang Jurug merupakan salah satu objek wisata di Kota Surakarta, Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1878. Taman Jurug menawarkan lokasi yang sangat indah untuk bersantai, beristirahat. Taman Wisata Jurug terdapat banyak spesies hewan satwa dan tumbuhan Wikipedia.
Bimo Wahyu Widodo selaku Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, menyampaikan taman wisata tersebut mulai 16 Maret 2020, memutuskan menutup kebun binatang tersebut. Penutupan juga untuk menekan penyebaran Covid-19. Menurutnya, selain sepi pengunjung, keputusan penutupan TSTJ juga karena Pemkot Solo sedang berupaya menekan jumlah kasus Covid-19.
foto : Direktur Manajemen Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Bimo Wahyu Widodo memberi keterangan pers Minggu (28/2/2021) diHotel Red Chilies.
Berkenaan dengan Kebun Binatang yang dikelolanya di saat pandemi
Bimo menyampaikan pada Maret 2020, TSTJ ditutup karena kebijakan Pemkot Solo yang menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) wabah Covid-19. TSTJ kemudian dibuka pada Juni 2021 dengan berbagai aturan pembatasan dan protokol kesehatan.
Sejak dibuka Juni lalu, hingga saat ini pengunjung TSTJ tidak bisa kembali ke jumlah normal. Dalam sehari, bonbin itu dikunjungi hanya 20-25 orang. Padahal, sebelum pandemi, jumlah pengunjung pada momen-momen tertentu bisa mencapai 500 s/d 1.000 bahkan sampai 2.000 orang sehari.
Jumlah pengunjung TSTJ tidak terdongkrak karena penerapan larangan kunjungan bagi wisatawan berusia kurang dari 15 tahun. Padahal selama ini mayoritas pengunjung merupakan anak-anak. Bimo memerinci, pengunjung usia di bawah 15 tahun biasanya mencapai 40 persen, sedangkan 40 persen lain merupakan orang tua yang mengantar anaknya. Sisanya, 20 persen, merupakan rombongan dari TK dan PAUD.
”Dari sinilah akhirnya kami memutuskan untuk menutup TSTJ,” katanya.
Meski menutup akses untuk pengunjung, fungsi TSTJ sebagai lembaga konservasi tetap berjalan. Manajemen masih memiliki stok pakan untuk satwa selama beberapa bulan mendatang. ”Ya bagaimanapun kami berusaha untuk bertahan. Kami ingin jalan yang diambil adalah jalan yang terbaik,” katanya. (edy)