YALPK | Surabaya – Aliansi Petani Jawa Timur setelah diterima oleh anggota Dewan DPRD Jatim, massa bergeser ke Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya hari Selasa ( 24/9 ).
Massa berorasi di depan Kantor Gubernur Jatim dengan harapan orang no 1 di Jawa Timur Khofifa Indra Parawansa bisa menemui, Ternyata pendemo hanya bisa di temuin oleh staf biro umum, dengan memberikan keterangan aksi pada hari ini tidak ada surat audiensi sebelumnya, menjadikan massa aksi tidak kondusif.
Muhammad Ansori menyangkal kalau surat sudah masuk dan sudah diterima oleh pemerintahan propinsi pada tanggal 20 Sepmember 2019 .
” Hari ini Hari Tani kita mau memperingati dengan penuh damai, tapi jangan pancing kami dengan mengatakan bahwa apa yang kami lakukan tidak menerima surat audensi dan mahasiswa meminta bukti kepada staf yang mewakili pemprov, kenyataannya surat audensi sudah diterima dan ada buktinya,”tambah Ansori di atas mobil komando.
Mereka melempar dengan hal-hal yang tidak subtansi, antar Staf, antar Kasi tidak ada keseriusan sama sekali. Dengan momentum yang bersejarah hari ini tanggal 24 September sebagai Hari Tani Nasional.Oleh karena itu sekali lagi, kita kibarkan ke kawan kita, kepada semua media bahwa Gubernur Propinsi Jawa Timur palsu, mati, bungkam terhadap petani produsen pangan, terhadap kita petani kecil, kita akan bekerja dengan suara kita dengan cara kita,” ucap Naning Supra diatas mobil komando.
Setelah massa aksi semakin tidak kondusif, mengoyak kawat berduri dan membakar spanduk-spanduk menandakan demokrasi sudah mati, dari pihak pemerintahan provinsi Jawa Timur memberikan keterangan ” Selamat siang teman-teman saya Mey Handini selaku staf di biro, saya akan menerima apa yang menjadi tuntutan suadara-saudara semua, tapi saya tidak bisa melaksanakan sendiri tapi akan saya koordinasi dengan pimpinan, atau kami laporkan. Maka siang ini apa yang kami terima dan sebagaimana yang menjadi permintaan atau usulan teman-teman, mohon maaf ibu pimpinan lagi berada di Jakarta dikarenakan ada rapat di pusat,” tutupnya. ( gle/ir )