YALPK | Jakarta – TP PKK Prov Jatim dalam menjalankan perannya berkomitmen ikut mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu caranya dengan melibatkan semua pihak, baik PKK kabupaten kota, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun instansi lembaga strategis di Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak di sela-sela menghadiri Jambore Nasional PKK di Mercure Ancol Jakarta, Kamis (26/9).
Istri Wakil Gubernur Jatim ini mengatakan, peran PKK dinilai sangat strategis dalam menyejahterakan masyarakat. Karena, peran PKK adalah sebagai pengimplementasi segala kebijakan PKK Pusat. Termasuk dalam mewujudkan program Nawa Bhakti Satya yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.
Menurut Arumi, peran PKK Jatim sebagai fasilitator bagi kabupaten kota juga harus mampu memetakan segala potensi maupun permasalahan yang ada di daerah. Salah satunya adalah masalah stunting, dimana di Jatim sendiri masih terdapat 12 daerah yang membutuhkan perhatian dan langkah prioritas dari PKK Prov Jatim.
“Permasalahan stunting merupakan permasalahan yang luas dan membutuhkan peran semua pihak. Maka, PKK harus menjalin kemitraan dengan OPD yang sinergis dan kuat. Maka, diperlukan komunikasi dan koordinasi yang intensif bersama OPD terkait, supaya lebih berperan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Jatim,” tegasnya.
Ke depan, Arumi akan berupaya menangani stunting lewat gerakkan program PKK, yakni dengan mengoptimalkan program Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (Hatinya) PKK dan juga pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga).
“Semoga lewat Hatinya PKK dan Toga, persoalan stunting bisa dicegah bahkan diatasi dengan baik bersama sinergitas dari semua lini yang ada di Jatim,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PKK dr. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo di hari sebelumnya menyampaikan tujuan penyelenggaraan Jambore Nasional Tahun 2019 yakni ingin meningkatkan mutu dan kemampuan melalui alih pengetahuan dan alih teknologi. Selain itu juga untuk memperkuatkan rasa persatuan dan kesatuan antar kader PKK, serta memberikan penghargaan bagi para kader PKK.
Adapun rangkaian kegiatan Jambore Nasional PKK yang berlangsung pada 25-27 September 2019 diselenggarakan beberapa kegiatan, antara lain pameran aneka kreasi dan inovasi dari kader PKK yang diintegrasikan dengan produk UMKM. Lalu, rapat terkait pembahasan pertemuan dalam rangka persiapan rapat nasional ke 9 yang akan berlangsung pada tahun 2020 serta parade nusantara yang diikuti seluruh provinsi.
Kader PKK Jadi Agen Perubahan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam sambutannya menyebut, para kader PKK dimanapun berada memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai penggerak dan pemberdaya masyarakat. Bahkan, menurutnya, kader PKK memiliki tugas mulia yakni menjadi agen perubahan di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai penggerak perubahan, Tjahjo juga menekankan agar mereka memiliki cara pikir dan cara pandang ke depan yang visioner. Sehingga, mereka mampu menghadapi dan memanfaatkan setiap peluang dan tantangan dengan bijak. Utamanya sejalan dengan proses pelaksanaan pembangunan, seperti persoalan kesehatan, pemberdayaan dan pelayanan masyarakat yang terjangkau secara ekonomis.
“Penuntasan masalah stunting, masalah gizi anak, harus menjadi target utama untuk segera dapat ditindaklanjuti secara bersama-sama, disamping penyakit menular dan penyakit yang tidak menular serta berbagai penyakit lainnya yang menyebabkan angka kematian cukup tinggi jumlahnya,” imbuhnya.
Tak hanya itu, penguatan sektor ekonomi kerakyatan seperti UMKM juga harus menjadi perhatian untuk menggerakan perekonomian masyarakat melalui pemaksimalan potensi dan sumber daya yang tersedia.
(Jf)