YALPK | Surabaya – Kirab Kota menjadi salah satu agenda wajib dimanapun KRI Bima Suci sebagai Satgas Pelayaran Diplomasi Duta Bangsa 2019 mengadakan lawatan. Tak terkecuali Kota Darwin di Australia, yang menjadi negara tujuan terakhir sebelum satgas kembali ke Surabaya.
Seperti yang terjadi dihari ke-2 lawatan yakni Jumat (1/11) waktu setempat, Satgas Diplomasi Duta Bangsa berhasil memukau warga Darwin yang memenuhi Central Darwin City dengan penampilan atraktif Genderang Suling Gita Jala Taruna, yang digawangi oleh 103 Taruna dan Taruni AAL Angkatan 66. Mereka turut bergabung bersama KRI Bima Suci sebagai Satuan Latih Kartika Jala Krida 2019.
Penampilan tersebut juga ikut disaksikan oleh Kepala Staf Koarmada II Laksma TNI Iwan Isnurwanto didampingi oleh Atase Pertahanan RI Laksma TNI Teguh Isgunanto juga Dansatban Koarmada II Kolonel Laut (P) Arief Budiman.
Kehadiran Kaskoarmada II tentu memberi semangat dan motivasi bagi para Taruna dan Taruni untuk menampilkan permainan terbaik mereka. Terbukti seluruh penonton memberikan sambutan yang sangat meriah terhadap penampilan GS Gita Jala Taruna AAL.
Menurut rencana selain Kirab Kota juga akan dilaksanakan kunjungan silaturahmi kepada pejabat militer dan daerah setempat serta jamuan makan malam di geladak KRI Bima Suci.
“Dimana seluruh agenda tersebut tetap bertujuan pada upaya menjalin rasa persaudaraan dan kerjasama dengan para negara sahabat, khususnya dibidang kemaritiman dan Angkatan Laut, sesuai misi yang kita emban yakni Maritime Fulcrum Brotherhood,” tandas Komandan KRI Bima Suci sekaligus Komandan Satgas Letkol Laut (P) Waluyo disela acara.
Sementara itu Kaskoarmada II Laksma TNI Iwan Isnurwanto yang sebelumnya sempat memberikan pembekalan kepada para Taruna dan Taruni AAL Angkatan 66, berharap seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh anggota satgas mampu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia serta TNI AL yang berkelas dunia.
“Saya berharap semua pengalaman yang didapat selama pelayaran mampu mewujudkan visi dan misi TNI AL sebagai World Class Navy sekaligus Indonesia sebagai poros maritim dunia,” pungkas Laksamana dengan satu bintang di pundak ini. ( ir )