YALPK | Nganjuk – Kasus anggaran dana desa (DD) yang diperuntuhkan BUM-DES (badan usaha milik desa) di Desa Ngepung, Kecamatan Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, mulai dipertanyakan. warga yang menamakan Forum Peduli Masyarakat Ngepung (FPMN), Selasa 5/11/2019.
Dalam dialog lanjutan tesebut dihadiri dari pihak Muspika Kecamatan Patianrowo dan perwakilan PMD dan juga Pemdes sedangkan dari warga Desa Ngepung yang di kordinasi Suyadi Cs lebih menekankan keterbukaan sistim penganggaran yang ada pada pengelolahan keuangan desa Ngepung.
Pada saat menyampaikan paparanya disela oleh Kades Ngepung Hendra Wahyu yang berakibat kericuan yang menyulut kemarahan warga pada Kadesnya.
Kordinator FPMN Suyadi mempertanyakan anggaran untuk pembangunan di gang mayang dan gang petra beserta RAB nya.
“Apabila dalam pembagunan kita tahu RAB nya dan apabila ada kekurangan kita bisa menambah, karena akan turun musim hujan,”tegasnya.
Disinggung terkait adanya kericuhan, Suyadi mengatakan, bb antara aturan dan teknis,”paparnya.
Terpisah Wabub Nganjuk Marhaen Djumadi tiba-tba menghadiri acara dialog masyarakat Desa Ngepung menyampaikan, bahwa kedatanganya hanya mantau saja terkait polemik yang ada di Desa Ngepung.
“Dialog ini harus menyampaikan titik temu, yang satu ke kanan dan yang satu ke kiri untuk mefasilitasi itu perlu adanya dialog antara DPRD, Suryadi dan Kades ngopi bareng,”jlentrehnya.
Dia berharap, kejadian yang ada di Desa Ngepung dapat segera terselesaikan.
Dalam pengamatan media, Kades Ngepung Hendra Wahyu tidak menunjukan etikat baik saat dialog di pendopo. ia sedang merokok saat yang lain tidak melakukan itu.
“Saya tidak mau menjawab masalah ini, bahkan berjanji akan menghubungi besok pagi,”cuitannya. (eo)