YALPK | Surabaya – Kedatangan Kapal Layar Tiang Tinggi (Tall Ship), KRI Bima Suci pada Selasa (12/11) di Surabaya, disambut langsung oleh Panglima Komando Armada II Laksda TNI Heru Kusmanto yang didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ibu Yayuk Heru Kusmanto.

Ada hal menarik yang nampak pada saat penyambutan KRI Bima Suci yang dikawal oleh Kal Bawean dan Kal Kadet serta Kapal Tunda (TD) ini. Dimana iringan lagu Pahlawan Muda dan Surabaya serta yel-yel oleh prajurit Koarmada II dan Taruna Taruni AAL Tingkat II, serta lambaian Bendera Merah Putih dari seluruh keluarga prajurit KRI Bima Suci membuat haru dan bangga setiap orang yang melihat. Terlebih ketika pesawat Cassa TNI AL menampilkan aksi Bonanza Harmony, saat Bima Suci mendekati Dermaga Madura.

 

Puluhan poster beragam ukuran dengan tulisan warna warni yang dibawa oleh anak-anak serta kerabat para ABK ,yang berisi ungkapan rindu kepada ayah dan kekasih mereka juga ikut menyita perhatian. Salah satunya poster bertuliskan “Lelengan Rinduku Pecah di Koarmada II, I Love U KRI Bima Suci” yang dibawa oleh salah seorang perempuan muda yang kekasihnya salah satu ABK KRI Bima Suci.

Adapula poster berukuran sedang dari salah seorang anak yang ditujukan kepada ayahnya yang bertuliskan “Look Who Comes After Sailing…Yeah That’s Popp Muvid“, dan banyak poster lain yang berisi ungkapan rindu.

Sementara cerita kerinduan datang dari salah satu keluarga Kadet AAL yang anaknya mengikuti satgas ini merasa senang dan bangga atas kedatangan KRI Bima Suci yang telah selesai melaksanakan pelayaran,” Saya bangga sekali karena anak bisa tahu luar negeri, mengingat perkembangan dunia sekarang sudah sangat pesat sekali. Kita tahu perkembangan negara-negara selain Indonesia seperti apa. Setelah sampai kembali lagi di Indonesia anak-anak masih banyak yang perlu dikerjakan karena fisiknya harus prima, “ jelas pak Nuril Huda, orangtua dari salah satu Kadet AAL yang ikut satgas.

 

Cerita mengharukan juga datang dari salah satu ABK KRI Bima Suci yakni Kapten Laut (P) Rudy, dimana saat Bima Suci bertolak pada tanggal 5 Agustus 2019 silam sang istri sedang hamil tua.

“Ketika bertolak istri sedang hamil tua. Rasanya pasti sedih dan khawatir karena tidak bisa menemani saat melahirkan. Namun ternyata Tuhan memberi kelancaran dan kemudahan kepada keluarga kecil saya, anak laki-laki saya lahir selamat dan sehat begitu juga istri saya,” tutur Rudy sambil menggendong sang anak. ( ir )

Loading

320 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *