YALPK | Surabaya – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal V) berhasil menyelesaikan Latihan Pengamanan Pemilu Tahun 2019, yang resmi ditutup Wadan Lantamal V Kolonel Marinir C.T.O Sinaga mewakili Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H,. M.Han, Selasa (5/3).
Latihan yang berlangsung sepekan mulai 25 Februari 2019 ini, dilaksanakan di Gedung Serba Guna, Mako Lantanal V, Jl.Laksda M. Nazir No.56 Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Kesiapan latihan penyiapan pengamanan Pemilu Lantamal V TA. 2019 ini didasarkan pada Telegram Kasal No 110/Sops/0119, tanggal 25 Januari 2019, surat perintah Komandan Lantamal V Nomor Sprin/29/Lll2019 tanggal 1 Februari 2019 tentang perintah untuk merencanakan dan menyelenggarakan latihan penyiapan Pengamanan Pemilihan Umum Lantamal V Ta. 2019.
Menurut Danlantamal V dalam amanatnya yang dibacakan Wadan mengatakan bahwa, latihan yang dilakukan ini dimaksudkan guna menjawab segala permasalahan yang mungkin timbul pada penyelenggaraan pemilu 2019, sekaligus untuk mengantisipasi ancaman dan gangguan menjelang, pelaksanaan dan pengakhiran Pemilu.
“Kepada prajurit yang mengikuti pelatihan pengamanan pemilihan legislatif dan presiden, saya merasa bangga dan mengapresiasi semangat mengikuti rangkaian latihan guna menjawab segala permasalahan yang kemungkinan timbul pada pemilu mendatang,” terangnya.
Kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan latihan lanjutnya, dapat diatasi oleh panitia penyelenggara maupun peserta latihan. Agar semua materi latihan yang telah diberikan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami, sehingga mudah untuk diaplikasikan pada pelaksanaan tugas di lapangan.
“fahami aturan pelibatan pengamanan atau rule of enggegemen pemilu, prosedur dan mekanisme perbantuan pada pemda dan Polri sudah jelas, termasuk kendali komunikasi dan informasi dalam pengamanan pemilu legislatif dan presiden tahun ini.
Pada latihan pengamanan pemilu kali ini, Lantamal V menerjunkan 567 personel yang terbagi kedalam dua kelompok besar, 100 orang sebagai penyelenggara, pendukung dan pelatih, serta 467 orang lainnya sebagai pelaku. (Jf)