Lpk | Surabaya – Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari Senin ( 25/11 ) eks. Perguruan Taman Siswa ( SMP Taman Dewasa dan SMA Taman Madya ) yang dikenal dengan Taman Siswa kini menjadi cagar budaya dan di resmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan perjuangan yang panjang untuk mendapatkan gedung di Jl. Genteng Kali No.10 Surabaya.
Risma akan mengembalikan gedung eks Taman Siswa ini seperti waktu dulu ” kita jadikan alat pendidikan untuk anak-anak supaya mereka tahu bahwa pendidikan seperti ini dan tidak mudah orang bisa sekolah,” tuturnya.
“Untuk koleksi kita hunting dari beberapa tempat dari Jogya, Jakarta dan banyak dari beberapa tempat kita hunting, ada yang belum kita beli misalkan ada piano, dulu disini ada piano dan sekarang kita lagi cari piano itu”, tambahnya.
Museum Pendidikan kita pilih di gedung ini ” Taman Siswa ini pendidikan pertama untuk orang-orang pribumi untuk mereka bisa sekolah, jadi karena itu kenapa kemudian ini kita jadikan museum, ini dulu Taman Siswa sebelum kemudian tidak difungsikan,” katanya.
Risma, secara rutin akan mengajak anak-anak muter ke museum di Surabaya dan museum pendidikan ini menjadi tambahan buat anak-anak.
Pesan Risma buat guru-guru di Surabaya “tantangan guru dan kami dari pemerintah itu sangat berat karena tahun 2020 kita semua tahu bahwa WTO sudah berjalan, Artinya anak-anak kita sudah tidak bersaing dengan anak-anak di Jakarta, atau anak-anak di Semarang, tapi anak-anak Surabaya akan bersaing dengan anak-anak di seluruh dunia, karena itu kita harus persiapkan dengan betul supaya anak-anak tidak jadi penonton di negara sendiri. Dan untuk kesejahteran guru di Surabaya lebih baik dari kota lainnya,” tutupnya. ( ir )