Lpk | Surabaya – Fintech Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran meramaikan pagelaran Fintech Exhibition di SCC Pakuwon Trade Center, Surabaya, Jawa Timur yang berlangsung pada 29 November hingga 1 Desember 2019. Kegiatan pameran ini diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mikhail Tambunan, Chief Financial Officer (CFO) & Co-Founder Akseleran, mengatakan bahwa kehadiran Akseleran sebagai wujud dukungan kepada AFPI dan OJK dalam memasyarakatkan layanan P2P Lending. Hal ini, katanya, sangat baik agar masyarakat di Jawa Timur khususnya di Kota Surabaya dapat semakin teredukasi dan menggunakan layanan P2P Lending yang legal.

“Akseleran selalu berkomitmen untuk terus berkontribusi mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Dari pameran ini, kami ingin memberikan informasi secara transparan dan lengkap agar masyarakat dapat memahami benefit serta risiko yang ada ketika menggunakan layanan P2P Lending baik kepada para pelaku UKM yang membutuhkan pinjaman usaha maupun kepada yang ingin memberikan dana pinjaman,” ujar Mikhail di Surabaya, Jumat (29/11).

Mikhail menjelaskan, penetrasi Akseleran semakin kokoh di Jawa Timur. Tercatat, hingga pertengahan November 2019, Jawa Timur merupakan Top 5 provinsi dengan total nilai pinjaman usaha yang sudah disalurkan secara kumulatif mencapai lebih dari Rp11 miliar kepada 300 lebih UKM. Dari jumlah penyaluran pinjaman usaha tersebut, katanya, kontribusi terbesar dari Surabaya sebesar 53% atau setara dengan Rp5,5 miliar kepada lebih dari 40 UKM.

“Setelah Surabaya adalah Kabupaten Jombang 41% dan selebihnya cukup merata seperti Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Malang. Pencapaian di Jawa Timur ini tentu mendorong pertumbuhan Akseleran secara nasional dimana kami sudah menyalurkan total pinjaman usaha lebih dari Rp850 miliar kepada lebih dari 2.000 UKM di Indonesia,” terangnya.

Menurut Mikhail, saat ini Akseleran fokus untuk menyalurkan pinjaman usaha berbasis invoice financing dan pra invoice financing kepada UKM menengah dengan minimal sebesar Rp75 juta hingga Rp2 miliar. Sementara untuk skala pinjaman usaha lainnya, Akseleran bekerjasama dengan Bukalapak dan Tokopedia dengan jumlah pinjaman usaha yang disalurkan sampai dengan Rp200 juta.

Di sisi lain, untuk pemberi dana pinjaman masih mayoritas berasal dari ritel atau perorangan sebesar 85% dan 15% lainnya berasal dari institusi atau perusahaan yang terus mengalami penambahan dimana hingga saat ini sudah mencapai sebanyak delapan institutional lender. “Untuk perorangan dapat memberikan dana pinjaman mulai dari Rp100 ribu dengan memperoleh imbal hasil hingga 21% per tahun. Dan delapan institutional lender Akseleran saat ini, antara lain Credit Saison, Globalindo Multi Finance, Ahabe Niaga Selaras, Indosurya Inti Finance, Mandiri Tunas Finance, Ciptadana, Radana, dan BPR Supra,” tambah Mikhail. ( ir )

Loading

405 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *