Lpk | Surabaya – Pengurus DKS ( Dewan Kesenian Surabaya ) demi kehidupan kesenian yang lebih baik di masa mendatang maka para sesepuh seniman didampingi pegiat Forum Keadilan Seniman Surabaya adakan dialog dan pers conference di Ruang Merah Putih Balai Pemuda Surabaya, Kamis sore 17.30WIB ( 26/12 ).

Pemerintahan Kota Surabaya yang diwakili Herry Richie Kasi Kebudayaan Disbudpar memberikan keterangan saat dialog berlangsung “Bagaimana perjalanan saya selama 5 tahun di bidang kebudayaan dan ketemu dengan dewan kesenian tidak ada hubungan yang harmonis tidak pernah ada komunikasi yang baik walaupun kami berusaha untuk membangun komunikasi dengan sebaik mungkin,” tuturnya.

Seiring berjalannya waktu 5 tahun kedepan kami berusaha untuk menanyakan, kami undang rapat dan kami menanyakan program kerja dan kami punya bukti semua undangan bahkan kami memohon program kerja setahun 2018 dan sebagainya itu tidak pernah diberikan kepada kami, kami sebagai selaku fasilitator berusaha menggembang seni dan budaya terutama untuk melestarikan,” tambah Herry panggilan akrabnya.

Selama 5 tahun tidak mampu membangun komunikasi dan kolaborasi dengan stake holder sebagai ex offecio. Dewan Kesenian tidak pernah ambil dana pada Disbudpar itu bohong, karena Disbudpar ada data bahwa pada tahun 2015, 2016, 2017 Luhur pernah ambil dana yang ditanda tangani Crisman. Tahun 2018 dan 2019 dana di stop oleh Disbudpar karena tidak pernah menyerahkan laporan pertanggungjawaban anggaran, dan tidak bisa mengajukan program, tegas Herry.

Aribowo Mantan Dekan FIB Unair, mantan Ketua DKS dan DKJT juga memberikan saran ;
– Kembalikan proses pemilihan ketua sesuai AD/ART melalui prosedur yang benar melalui musyawarah.

– Chrisman Hadi dan Luhur tidak boleh mencalonkan sebagai Ketua DKS karena sudah jadi pengurus DKJT.

– Jika penyelenggaraan yang dilakukan oleh pengurus yang cacat hukum tetap memaksakan kehendak, tidak mau menampung aspirasi publik maka masyarakat seniman Surabaya bisa menjatuhkan mosi. Tidak mengakui keputusan yang dihasilkan. Mosi dilayangkan ke Pemkot.

Semar Suwito memberikan keterangan disela-sela dialog “Mempertanyakan Musyawarah yang akan diselenggarakan pada hari Minggu 29 Desember 2019 di Hotel Great Diponegoro pukul 09.00 WIB
oleh Dewan kesenian Surabaya didalam acara itu akan memilih pengurus baru, dan saya, pak Shabron , pak Amir tidak menerima undangan itu,” tuturnya.

“Jadi kesan saya inikan sluman slumun slamet, mereka menyelenggerakan pertemuan musyawarah diantara mereka sendiri dipilih oleh mereka sendiri untuk jabatan 5 tahun kedepan, dan pagi tadi saya Waashapp ke pak Herry Richie Kasi Kebudayaan Disbudpar apakah Dinas Pariwisata di undang dan memberikan dana untuk acara di hotel dan dijawab “Tidak”, jadi acara ini diluar kontak ADRT Dewan Kesenian Surabaya yang seharusnya menyelenggarakan musyawarah itu mentaati semua yang ada di ADRT Dewan Kesenian Surabaya, jadi musyawarah DKS sluman slumut”, tukas Semar.

Diwaktu yang sama Luhur sempat hadir meskipun dialog masih berjalan dan meninggalkan tempat disela-sela hengkangnya Luhur sempat memberikan keterangan ” Saya tidak mencalonkan diri, Crisman tidak tau sampai sekarang tidak mendaftar, dan kalau seniman yang keberatan mana seniman yang mana dulu,” tuturnya.

Didalam peserta musyawarah itu lebih banyak mewakili seniman-seniman dan itu konkrit data-data semua sanggar dan pelaku seni nya jelas, kalau dia mengatasnamakan seniman ya tidak apa-apa yang mana yang lebih ini, kita memilih peserta juga selektif kita ini pingin obyektif,” tambahnya.

“Teman- teman yang hadir dari kelompok, person dari antar generasi dari berbagai lintas tradisi reog, ludruk semua tercakup, musik dari rock, KPJ tercakup. Mereka punya Stakeholder mereka yang kita minta rekomendasi sapa-sapa yang diundang, kita ini antisipasi seperti yang lalu-lalu kita tdk merubah apapun kecuali redaksional masalah tahun tata tertip kita ini nurun, lah kalau kita melenceng itu ya salahkan yang dulu, kita ini nurun yang kita ganti redaksional tahun, dan ini apa yang persoalkan apa, kita melencengnya dari mana, apa pencalonan dipublis, klo peserta berdasarkan rekomendasi dari tim rekomendasi itu dan diwakili 25 orang dan itu yang mewakili,” tutupnya. ( ir )

Loading

396 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *