Lpk | Gresik – Bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor dan putingbeliung (hidrometeorologi). Disebabkan oleh pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, S.H., M.H., bersama Forkopimda Kabupaten Gresik mengecek apel kesiapsiagaan bencana alam hidrometeorologi.
Apel yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Gresik, Rabu (8/1/2020), dihadiri Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto , ST, M.Si, Wakil Bupati Gresik Drs. H. M. Qosim, Aster Kasdam V Brawijaya Kolonel Singgih, Danrim 084 Bhaskara Jaya Kolonel Sudariyanto, Dansat Brimob Polda Jatim, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmiko, SIK, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, SH., SIK., MH, Komandan Kodim Gresik Letkol inf Budi Handoko, S.Sos, BPBD Jatim serta Forkopimda Kabupaten Gresik.
Pada kesempatan apel tersebut Bupati Gresik menyatakan “Pemerintah Kabupaten Gresik sudah memetakan wilayah potensi bencana banjir kali lamong yaitu wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Menganti dan Cerme. Sedangkan di perbatasan kali Surabaya ada wilayah Wringinanom dan Driyorejo. Meski semalam masih ada genangan air, tapi pagi ini sesuai laporan masing-masing Camat, untuk wilayah Balongpanggang air sudah surut. Cerme genangan air masih ada di Morowudi dan iker-iker geger. Wilayah Benjeng genangan ada di Ds. Deliksumber sedangkan jalan raya sudah surut. Ketinggian air 10 sampai 20 cm,” kata Sambari.
Bupati Gresik menambahkan “wilayah Gresik yang dilalui Kali lamong sepanjang 50,7 kilometer. Untuk normalisasi Kali Lamong, kita harus membebaskan tanah sekitar 500 hektar lebih. Perkiraan biaya pembebasan tanah tersebut sekitar Rp. 594 miliar.
Mengenai diterimanya surat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait bencana banjir. Ada lima hal yang ditanyakan Menteri Dalam Negeri yaitu 1. Pendirian posko. 2. Kesiap siagaan (instansi dan koordinasi dengan TNI Polri). 3.Menyiapkan sarana prasarana, 4. Mengalokasikan belanja tak terduga untuk bencana. 5. Menyebar luaskan informasi potensi bencana yang dirilis BMKG kepada masyarakat.Terkait surat Menteri Dalam negeri tersebut. Kami tak hanya sekedar menjawab tapi sudah kami laksanakan sejak awal,” ungkapnya.
Setelah usai apel para awak media menanyakan bagaimana kesiapan Kapolres Gresik mengatakan “Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Gresik, menjadi perhatian khusus Polres Gresik. Kami bersama instansi terkait sudah menggelar sosialisasi penanggulangan bencana banjir, kita siapkan ban dalam mobil untuk pelampung, tiang pancang jalur evakuasi (pembatas antara parit dan jalan) pada wilayah rawan banjir di Kabupaten Gresik. Kecamatan Cerme, Benjeng dan Balongpanggang.” ungkap Kapolres Gresik. (bjs)