Lpk | Madiun – Video tuduhan Ris dan Dil bahwa bakso Sugeng Riyadi mengandung daging tikus terlanjur viral. Warga Desa Sumbergandu, Pilangkenceng, itu merugi jutaan rupiah. Hanya segelintir pembeli yang datang pasca isunya tersebar luas di dunia maya, Sabtu (25/1).
Jumat (31/1), Satreskrim Polres Madiun merilis bahwa video yang disebar dua perempuan itu hoax. Daging dari dalam bakso bukan kaki tikus, melainkan pangkal lidah sapi. Hasil penyelidikan dan uji laboratorium sampel bakso dari tiga lokasi berbeda. Lantas, apakah penyebarnya bakal dipidana?
Kasatreskrim Polres Madiun AKP Logos Bintoro memastikan penyelidikan tetap dilanjutkan. Namun, dia tidak menjelaskan ihwal kemungkinaan pengenaan jerat pidana. Misalnya, pencemaran nama baik atau Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) 19/2016. Melainkan pendalaman motif Ris dan Dil mengunggah video tersebut. ‘’Status peng-upload video sebagai saksi,’’ katanya Jumat (31/1).
Dalam pers rilis, polisi mempertemukan Ris dan Dil dengan Sugeng. Kedua perempuan itu meminta maaf. Alasan mengunggah video ke medsos untuk mengingatkan agar masyarakat berhati-hati. Keputusan itu dilakukan spontanitas setelah menemukan sesuatu dari dalam bakso yang dianggap kaki tikus. ‘’Refleks browsing (foto kaki tikus, Red), ternyata hasilnya sama,’’ ujar Ris.
Ris menyebut, video sebatas dijadikan WhatsApp story. Tidak disebar ke medsos lain. Sebab tidak punya niatan memviralkan. Namun, unggahan itu beredar cepat hingga membuat geger. ‘’Kami akan membantu klarifikasi karena hasilnya negatif,’’ katanya.
Sementara itu, Sugeng menyebut kedainya sepi mampring. Hanya ada satu-dua pengunjung pasca video viral. ‘’Hilang omzet Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per hari,’’ ungkapnya.
Meski begitu, Sugeng bimbang antara menuntut atau tidak. Dia tidak menjawab ketika ditanya hal tersebut.
Tiada Kaki, Kuku, Tulang
EMPAT indikator memastikan Sugeng Riyadi, pemilik warung bakso di Desa Kedungmaron, Pilangkenceng, bukan berbahan daging tikus. Sebagaimana yang dituduhkan Ris dan Dil, pelanggannya, lewat video yang lantas dibagikan di dunia maya. ‘’Temuan yang diduga kaki tikus dalam bakso itu adalah bagian tubuh sapi,’’ kata Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono Jumat (31/1).
Ruruh mengungkapkan, empat indikator itu hasil pendalaman antara daging temuan dengan struktur kaki tikus dan beef lips. Tiga di antaranya tidak ditemukan kuku, telapak kaki, dan tulang tikus. Sebaliknya, temuan tersebut identik dengan pangkal lidah sapi. Sesuai bantahan Nanang Setyawan, pemasok bakso tersebut. ‘’Diperkuat hasil uji laboratorium,’’ ujarnya.
Polisi mengirimkan sampel daging bakso dari tiga lokasi berbeda ke Laboratorium Veteriner, Boyolali, Jawa Tengah. Masing-masing dari tempat Sugeng; Agus Wibowo, warga Desa Sidorejo, Saradan, tempat kulakan; dan Nanang selaku produsennya. Hasil uji laboratorium yang punya fasilitas uji mutu makanan dari hewan itu tidak hanya memastikan negatif daging tikus. ‘’Campuran boraks dan formalin juga negatif,’’ ungkap kapolres.
Ruruh tidak memungkiri viralnya video sempat membuat gaduh. Belajar dari itu, dia mengimbau masyarakat berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Bila menilai ada hal yang dianggap janggal, alangkah lebih bijak dilaporkan ke polisi. Penyelidikan bakal dilakukan untuk memastikan kebenarannya. ‘’Jangan sampai ada pihak dirugikan akibat sesuatu atau kabar yang belum jelas kebenarannya,’’ pungkasnya.(*)
Sumber : RM