Lpk | Surabaya – Taruna dan Taruni tingkat IV Akademi Angkatan Laut (AAL) beserta sejumlah prajurit dan PNS AAL menerima sosialisasi rehabilitasi terpadu Return To Duty (RTD) dan rehabilitasi medik paripurna Return To Combat (RTC) dari Pusrehab Kemhan RI di gedung Dewakang, AAL, Bumimoro, Surabaya, Senin (17/2).
Dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Lembaga (Seklem) AAL Kolonel Laut (P) Yoos Suryono Hadi, M.Tr (Han) mewakili Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. menerima Kapusrehab Kemhan Brigjen TNI dr. Asrofi S. Surachman, Sp. BP-RE(K) Mars. beserta staf.
Gubernur AAL dalam amanatnya yang dibacakan Seklem mengucapkan terimakasih kepada Pusrehab Kemhan yang berkenan memberikan pencerahan dan sosialisasi rehabilitasi terpadu Return To Duty dan rehabilitasi medik paripurna Return To Combat di Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya.
Menurutnya, sosialisasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan penjelasan tentang kebijakan-kebijakan pimpinan TNI dalam memberikan pembinaan terhadap penyandang disabilitas personel TNI dan PNS khususnya di jajaran Kemhan RI.
“banyak hal yang belum atau bahkan tidak kita ketahui, pelayanan apa saja yang harus diterima oleh anggota penyandang disabilitas, oleh karena itu pemimpin AL ini berharap sosialisasi ini dapat menambah wawasan dan pemahaman bagi para pejabat personalia, kesehatan maupun anggota dan Taruna AAL tentang program pelayanan rehabilitasi terpadu RTD dan RTC,” terangnya.
Gubernur berharap, kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik, disimak dengan baik materi yang diberikan oleh nara sumber, sehingga dapat mengambil informasi yang berguna baik untuk pribadi maupun kedinasan.
Sementara itu Kapusrehab Kemhan Brigjen TNI dr. Asrofi S. Surachman, Sp. BP-RE(K) Mars. mengatakan bahwa Pusrehab Kemhan adalah unsur pendukung pelaksana tugas dan fungsi pertahanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pertahanan melalui Sekjen Kemhan.
“Pusrehab Kemhan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian Pertahanan di bidang rehabilitasi terpadu yaitu rehabilitasi terpadu RTD dan RTC,” kata Kapusrehab Kemhan.
Menururnya, Pusrehab Kemhan RI menyelenggarakan kegiatan RTD yang bertujuan untuk mewujudkan penyandang disabilitas personel TNI dan PNS Kemhan menjadi profesional, mandiri dan enterpreneurship, sedangkan RTC mengembalikan semangat dan kemampuan fisik untuk kembali bertempur (combatan) dengan cara psikoterapi intensif dan rehabilitasi medik komprehensif paripurna.
Kegiatan rehabilitasi terpadu (RTD), lanjutnya, dilaksanakan secara internal di Pusrehab Kemhan Jakarta dengan segala fasilitas yang ada serta kita juga bekerjasama dengan balai besar rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik (BBRSPDF) Kementerian Sosial di Surakarta, sedangkan secara eksternal dilaksanakan di wilayah satuan TNI di daerah berupa rehabilitasi vokasional kelas jauh, home visit, bimbingan lanjut, rehabilitasi medik keliling dan kegiatan sosialisasi.
“Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan bisa memberikan informasi lebih awal kepada para Taruna-Taruni tingkat akhir yang sebentar lagi akan menjadi perwira TNI Angkatan Laut, seperti kita ketahui dan kita sadari bersama, bahwa profesi sebagai prajurit adalah profesi yang beresiko tinggi terhadap terjadinya suatu accident yang bisa mengakibatkan cidera fisik yang akhirnya bisa mengakibatkan suatu kedisabilitasan,” ungkap Kapusrehab Kemhan.
Pada kesempatan tersebut dipaparkan tentang rehabilitasi terpadu RTD dan RTC serta tes kesamaptaan jasmani bagi penyandang disabilitas personel TNI dan PNS Kemhan yang disampaikan oleh Kolonel Kes dr. Budi Satriyo Utomo, Sp.KFR, MARS sebagai nara sumber dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penyerahan cindera mata. (Pen AAL/ir)