Lpk | Surabaya – Ribuan buruh di Jawa Timur turun aksi demo di Bundaran Waru menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja hari ini Rabu (11/3) yang bertepatan dengan Hari Super Semar pukul 12.30 WIB diikuti oleh beberapa elemen buruh SPSI, FSPMI, FSKEP-KSPI, dan mahasiswa.

Gerakan Tolak Omnibus Law Jawa Timur yang dikenal dengan GETOL Jatim menyuarakan aksinya di Bundaran Waru dinilai sebagai tempat yang strategis untuk menyuarakan aspirasinya kepada pemerintahan dan masyarakat.

Sunandar atau lebih dikenal dengan nama Pokemon sebagai Korlap aksi dalam orasinya ” Omnibus Law adalah suatu Undang-Undang (UU) yang dibuat untuk menyasar satu isu besar yang mungkin dapat mencabut atau mengubah beberapa UU sekaligus, sehingga menjadi lebih sederhana. Ketika Omnibus Law RUU Cipta Kerja disahkan, maka semua produk hukum lain yang mengatur masalah atau topik yang sama akan otomatis gugur atau tidak berlaku lagi”.

 

Dalam pemerintahan Jokowi dan DPR RI menerapkan sistem upah per jam, maka upahnya secara otomatis akan di bawah upah minimum, juga kemungkinan akan diterapkan upah minimum Padat Karya yang nilainya lebih kecil dari UMP, sedangkan UMP Jatim sebesar Rp.1,7, tambahnya.

Masih dalam orasinya Pokemon menegaskan ” Omnibus Law RUU Cipta Kerja sangat melemahkan para buruh, Bahwa Dalam UU No 13 Tahun 2003, besarnya pesangon adalah maksimal 9 bulan dan bisa dikalikan 2 untuk PHK tertentu, dan tambahan sampai masa kerja yang sudah diatur di dalam UU 13/2003 akan hilang diganti dengan istilah tunjangan PHK yang hanya dapat 6 bulan upah”.

Pokemon menyeruhkan kepada buruh Jatim untuk menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja “karena dampak buruk bagi pekerja, karena tidak ada lagi batasan untuk penempatkan tenaga kerja outsourching, dimana sebelumnya telah diatur hanya untuk lima jenis pekerjaan, penggunaan TKA semakin bebas, pengusaha semakin mudah untuk meng-PHK, menghilangkan sangsi pidana bagi pengusaha, jaminan sosial akan hilang, kerja kontrak tanpa batas, jam kerja tidak ada batas”, tegasnya.

Ini aksi unjuk rasa yang pertama bila pemerintahan Jokowi masih tetap akan mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Kami akan turun lagi dengan massa yang lebih besar lagi, tutupnya.

Setelah massa aksi selesai berorasi di Bundaran Waru , massa long mark menuju arah ke CITO dan berhenti dibawa jembatan penyebrangan melakukan panggung orasi dengan inti yang sama. (amr/hry/ir)

Loading

397 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *