Lpk | Balikpapan – Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto membuka Rapat Pimpinan (Rapim) Kodam VI/Mulawarman di Aula Makodam Jalan Jenderal Sudirman No.17 Rabu 11/03/2020 Kota Balikpapan.
Rapim ini diikuti 108 Komandan Satuan dan Kepala Badan Pelaksana Kodam sebagai para unsur pimpinan di satuan jajaran Kodam VI/Mlw. Rapim yang dilaksanakan dengan tema, “Membangun Kodam VI/Mulawarman yang Adaptif”.”
Pangdam dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh para Dansat karena atas kinerja nya sehingga prajurit dan PNS Kodam VI/Mlw tahun 2019 telah dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan kinerja, hal tersebut tercermin terlihat berdasarkan hasil audit internal dari Itjenad yang baru saja dilakukan dan tidak ditemukannya adanya penyimpangan.
Dalam penyampaiannya, Pangdam memberikan informasi kepada para Dansat bahwa sampai saat ini kepercaan publik atau masyarakat atas kinerja TNI masih dalam urutan paling teratas dan itu merupakan hasil kerja keras para prajurit.
Berkaitan dengan tema yang diusung dalam Rapim, Pangdam menegaskan kita semua harus mengikuti perkembangan, harus fleksibel untuk menuju kemajuan kemajuan di masa-masa yang akan datang.
“Tema diatas sesuai jati diri TNI sebagai prajurit profesional diharapkan harus mampu dan mudah menyesuaikan dengan dinamika situasi yang terjadi dalam mengemban tugas guna menjaga stabilitas wilayah Kodam VI/Mulawarman yang menghadapi perhelatan Pilkada serentak tahun 2020 dan mendukung rencana persiapan perpindahan ibukota negara,” ujarnya.
Berkaitan dengan Pilkada serentak dalam beberapa bulan kedepan, netralitas TNI kembali diingatkan oleh Pangdam. Salah satu yang dipandang dapat mempengaruhi Pilkada oleh para kontestan tentunya adalah TNI-Polri yang mempunyai jangkauan sampai di desa-desa.
“Menurut padanggan para kontestan,TNI-Polri karena punya Babinsa dan Bhabinkamtibmas punya jangkauan luas hingga ke desa-desa,” pungkas Pangdam.
Jenderal Bintang Dua tersebut mengingatkan para Dandim jajaran Kodam VI/Mlw yang daerahnya akan melaksanakan Pilkada jangan sampai terjebak dalam hal-hal yang dapat merugikan nama satuan, terutama TNI Angkatan Darat dan TNI sendiri hanya gara-gara hal yang sepele.
“Jangan sampai menjadi kosumsi publik gara-gara hal sepele untuk menjelekan nama TNI, TNI AD, satuan itu sendiri. Ini harus mulai dipahami oleh para Dandim,”pesannya.
Ditambahkan oleh Pangdam, rencana yang telah disusun oleh Asrendam maupun Asisten lainnya kemungkinan akan ada perubahan perubahan dihadapkan pada situasi dan kondisi yang berubah cepat saat ini.
Sebagai contoh yang paling nyata adalah pembangunan IKN, kita pun harus menyesuaikan. Seperti rencana pembangunan Ibukota Negara khususnya lembaga pemerintahan itu akan menggunakan desain oleh pemerintah pemerintah pusat sendiri seperti yang disampaikan oleh juru bicara presiden.
“Dari rencana pembangunan IKN memerlukan pengamanan super ketat dari pihak TNI, hal itu yang perlu kita sesuaikan jumlah personel yang sekarang ada di Kodim PPU khususnya Koramil Sepaku belum mencapai 100 % mungkin baru 80 %. Tentu akan kita kaji kembali, bisa saja jumlah Babinsa yang ada di desa itu mencapai tiga orang mengingat pembangunan IKN, perlunya tambahan untuk pengamanan ,” kata orang nomor satu di Kodam VI/Mlw.
Dalam pelaksanaan Rapim Kodam VI/Mulawarman tahun ini, Pangdam dan Kapolda Kaltim serta satuan jajaran dibawahnya menerima pembekalan oleh pimpinan KPK Wakil Ketua KPK Bapak Nawawi Pomango tentang Pencegahan Korupsi. Pembekalan yang diikuti juga oleh pejabat pemerintah daerah baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari memberikan pengetahuan berkaitan dengan upaya pencegah an Korupsi di wilayah Kodam VI/Mulawarman. (Pendam VI/Mlw/ir)