Lpk | Surabaya – Status keadaan darurat Corona di Indonesia saat ini pasti membuat masyarakat berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi terkini terutama di daerah mereka masing-masing.

Hal ini pun bisa menjadi berbahaya karena banyak adanya informasi hoax terutama yang beredar di grup-grup Whatsapp. Terhadap hal ini, Dekan Fakultas Ilmu Komputer UNNAR, Aryo Nugroho,S.T.,S.Kom.,M.T, menghimbau masyarakat untuk lebih waspada.

Aryo dalam keterangan Pers di Surabaya, Rabu (18/3) mengatakan, di era digital ini masyarakat merasa sudah mengetahui semua informasi.

Padahal kenyataannya justru informasi yang mereka pegang itu lebih terbatas dibandingkan ketika orang-orang masih rajin membaca koran atau media cetak yang lain.

Apalagi di era digital ini masyarakat cenderung memiliki mindset bahwa mereka merasa yang paling tahu dibandingkan orang lain.

“Ketika masih langganan koran dulu kita akan membaca semua informasi dari semua bidang, jadi kita bisa tahu keadaan dunia secara menyeluruh. Dari mulai isu serius sampai informasi tentang dunia hiburan. Sementara saat ini, masyarakat cenderung hanya mencari informasi di internet sesuai dengan bidang yang mereka suka saja. Misalnya mereka hanya suka tentang ikan, maka mereka hanya akan mencari informasi tentang ikan itu saja,” jelasnya.

Terutama, lanjutnya, saat ini penyebaran informasi lewat grup-grup Whatsapp semakin cepat sehingga masyarakat merasa sudah tahu segala informasi. Padahal kadang kala info-info tersebut salah kaprah dan menyudutkan satu pihak.

“Sekarang ini ada yang dinamakan sebagai peningkatan mutu hoax. Dari yang dulunya hanya berupa kalimat narasi tanpa sumber, sampai sekarang hoax sudah mencantumkan link berita dari media terpercaya namun dengan narasi yang salah kaprah. Sehingga masyarakat yang malas membuka link berita, akan membaca narasi tersebut dan langsung menelannya mentah-mentah,” kata dosen Sistem Informasi UNNAR itu.

Kadang kala pula ada kejadian salah kutip atau narasumber yang dimintai komentar oleh media ternyata belum memahami sepenuhnya tentang isu yang ditanyakan.

“Sehingga kita tidak hanya harus memastikan media itu terpercaya, tapi juga melihat siapa yang berbicara,” tutur lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu.

Aryo melanjutkan, di saat-saat seperti ini masyarakat harus lebih pintar dan berpikir logis saat membaca segala informasi.

“Saat-saat seperti ini kita harus kritis dan tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya. Bahkan yang sudah jelas sumbernya saja, harus kita telaah dengan logis dengan dasar informasi dari orang-orang yang paling memahami masalah Virus Corona ini, yaitu para saintis. Karena penyebar hoax saat ini juga semakin pintar untuk menggiring opini masyarakat dengan tujuan tertentu, jadi kita juga harus sangat berhati-hati,” tutupnya.(ir).

Loading

288 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *