Lpk | Surabaya – Manajemen Resto “Poenya Nyonya Anima” Surabaya beralamat di Citraland, G Walk, Ruko Taman Gapura D-18, Lontar, Sambikerep, Surabaya, sejak sepekan lalu telah mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid19.
Langkah yang dilakukan ini dalam upaya menjaga kepercayaan, keamanan dan kenyamanan pengunjung maupun pemesan makanan yang diberikan resto ini. Manajemen resto memastikan semua menu makanan yang tersaji di resto maupun diantar ke rumah pemesan, dijamin keamanan dan kebersihannya.
Pemilik Resto “Poenya Nyonya Anima” Surabaya, Alesya Firmawan Panghegar, menyampaikan hal ini ketika dihubungi, Minggu (22/3/2020). Alesya dimintai penjelasan terkait antisipasi internal terkait penyebaran virus Corona.
Alesya mengungkapkan, sejak merebaknya informasi soal penyebaran virus corona, langkah yang dilakukan pihaknya adalah melakukan rapat bersama.
Rapat yang dilakukan secara internal pekan lalu itu, melibatkan pengelola dalam hal ini dirinya dan pihak keluarga. Dalam rapat ini diketahui bahwa virus corona tidak bisa dipandang enteng dan wajib diantisipasi sedini mungkin. Hal ini untuk menjaga keberlanjutan kesehatan keluarganya, diri para karyawan dan soal masa depan bisnis resto yang dikembangkannya ini.
“Urgensi pandemi ini tidak bisa disepelekan. Maka kami rapat bersama. Saya kumpulkan karyawan sebanyak 25 orang untuk sosialisasi dan edukasi mengenai pandemi virus corona,” jelasnya.
Dia mengakui antisipasi yang mereka lakukan pada Minggu (22/3/2020) dimana pihaknya menutup resto selama dua jam guna melakukan sosialisasi dan edukasi corona ini. Dalam sosialisasi ini memang dari 25 karyawan, hanya satu yang mengerti, selebihnya hanya mengetahui bahwa Indonesia sedang dilanda virus corona.
Menurutnya, sebagai penyedia jasa dan produk layanan makanan maka pihaknya dalam bekerja sangat ekstra hati-hati. Makanan yang disiapkan betul-betul dijaga keamanan dan kebersihan dalam menjaga kepercayaan pelanggan.
“Kondisi sekarang kan konsumen takut keluar rumah dan takut membeli makanan di luar rumah. Banyak juga konsumen yang tidak bisa masak sendiri maka kita bantu dengan menyiapkan makanannya,” kata Alesya.
Terhadap menjaga kepercayaan itu, jelas Alesya, di Resto sendiri telah disiapkan cairan pencuci tangan yang sifatnya tidak hanya antiseptik tapi juga desinfektan pembunuh kuman yang ditempatkan pada titik yang bisa dijangkau karyawan dan pelanggan resto.
Selain itu, lanjutnya, disiapkan pula sabun cuci tangan pada bagian depan sehingga sebelum pelanggan masuk ke resto bisa mencuci tangan terlebih dahulu.
“Kita juga wajibkan karyawan untuk menggunakan masker. Ini maksudnya mengantisipasi agar tidak tercemar atau disebarkan ke orang lain. Ini tuntutan kerja sebagai penyedia makanan sehingga kami cegah sedini mungkin,” ujarnya.
Dirinya mengaku kalau di resto dilakukan pula sterilisasi area kerja juga peralatan makan setiap dua jam sekali. Termasuk kursi, meja, pintu, kamar mandi-water closed pun diberikan sterilisasi. Selain itu dalam menjaga etika sopan santun, karyawan harus menjaga jarak dengan pelanggan 1 meter guna menghindari penyebaran virus corona.
“Dalam hal pembayaran juga sedapat mungkin menggunakan sistem non tunai. Karena bisa saja sumber penularan bisa lewat pembayaran uang tunai. Ini semua kami antisipasi agar virus ini tidak menyebar,” tandasnya.
Selain itu, katanya, pola pelayanan juga dilakukan dengan mengantar di tempat. Artinya setiap pesanan makanan akan diantar ke tempat tujuan tanpa ongkos kirim baik di kawasan Citraland maun diluar kawasan. Aspek kebersihan dan keamanan makanan tetap terjaga sehingga pelanggan tidak perlu kuatir.
“Soal screaning karyawan menggunakan termometer tembak memang tidak kami lakukan. Tapi kami screaning manual. Setiap karyawan yang ditemukan mengalami sakit batuk pilek maka kami anjurkan untuk dirumahkan sementara guna menghindari penyebaran ke orang lain,” tambahnya.
Menurutnya, jaminan kebersihan makanan pada restonya sangat dijaga. Hal ini dilakukan melalui pengecekan sebanyak tiga kali dimulai dari proses produksi sampai kepada penyajian.
Tentang prosentase kunjungan ke resto pasca merebaknya virus corona, diakuinya tidak terlalu signifikan penurunannya. Apalagi lokasi resto masih dalam perumahan sehingga penghuninya tetap mendatangi resto untuk memesan makanan.
“Harapan saya tentu bukan saja di Indonesia tapi seluruh dunia agar virus ini segera hilang dan kita bisa bangkit kembali baik sektor ekonomi maupun sektor kehidupan dalam segala aspek bisa hidup lagi seperti sebelum adanya virus corona,” ujarnya.
Kepada generasi muda, dirinya berharap jangan ketinggalan informasi tetapi tetap mengikuti perkembangan dengan menyampaikan hal yang benar dan tidak mempercayai informasi hoax. Jadilah generasi yang maju dan bermanfaat bagi pembangunan Indonesia yang lebih baik.(ir).