YALPK | Surabaya – Majunya suatu bangsa bukan ditentukan oleh seberapa besar sumber daya alam
yang dimiliki, namun seberapa maju Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. Untuk itu, peran tenaga pendidik dalam hal ini guru masih sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi penerus bangsa yang maju dan berkualitas.
Peran guru luar biasa dalam memotivasi murid. Jadi guru jangan hanya menceritakan text book, namun harus mampu berbagi pengalaman hidup terutama dalam menanggapi isu-isu yang berkembang saat ini,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat menjadi pembicara dalam Seminar “Pembangunan Sumber Daya Manusia di Jawa Timur” yang dilaksanakan di Airlangga Convention Center Surabaya, Selasa (26/3).
Menurutnya, di era saat ini guru jangan hanya sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan saja, tapi juga dapat memberikan suatu kerangka berpikir dalam membentuk karakter anak didiknya. Para anak didik harus dibekali kemampuan agar mampu mencari jawaban dari tantangan yang ada.
“Anak-anak jangan cuma diberi jawaban atas segala pertanyaan, tapi ajarkan kemampuan untuk bisa beradaptasi dan terus berpikir mencari jawaban tantangan tersebut. Proses mencari ini yang penting karena dunia terus berubah, dan lembaga pendidikan harus berpikir soal ini,” katanya.
Tidak hanya itu, guru harus mampu mendorong murid agar tidak berpikir sempit.Jangan sampai anak didik merasa gagal hanya karena mendapat nilai buruk. Mereka harus diajarkan untuk bisa bangkit lagi menggapai kesuksesan salah satunya dengan belajar lebih giat lagi.
“Dalam dunia yang penuh dinamika ini, kegagalan adalah jalan menuju kesuksesan dan lahirnya inovasi Termasuk saya juga pasti pernah mengalaminya. Jadi bila salah, jangan menegur anak dengan amarah, namun harus dilandasi keinginan untuk mendidik dan memotivasi mereka,” kata orang nomor dua di Jatim ini.
Semua langkah ini, lanjutnya, sangat penting mengingat tantangan dunia pendidikan saat ini berbeda, terlebih kemajuan teknologi membuat banyak profesi-profesi baru bermunculan. Untuk itulah pendidikan harus mampu menjawab tantangan zaman.
“Saat ini yang kita hadapi adalah persaingan tanpa batas. Bila kita hanya diam dan tidak ada kreatifitas, inovasi dan maju, kita akan kalah,” katanya.
Terkait lulusan Universitas Terbuka (UT) yang diwisuda pada periode ini, yang sebagian besar merupakan guru PAUD dan SD, Emil Dardak sangat mengapresiasi. Apalagi usia murid PAUD dan SD merupakan masa-masa emas dalam pembentukan karakter seseorang. Seminar “Pembangunan Sumber Daya Manusia di Jawa Timur” ini merupakan rangkaian acara Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) Surabaya.
Adapun proses penyerahan ijazah akan dilakukan pada 27 Maret 2019. Penyerahan ijazah periode ini diikuti 1.056 peserta yang berasal dari 17 kab. kota se-wilayah kerja UT Surabaya diantaranya Kab. Ngawi, Kab. Magetan, dan Kota Madiun, Kab. Bojonegoro dan Kab. Sumenep.(jf)