Lpk | Surabaya – Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-40 tahun 2020 yang berlangsung sejak 7 April lalu berakhir hari ini, 97 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat IV Angkatan ke-65 mengikuti upacara penutupan secara online melalui sambungan video converence (Vicon) bersama Mako Akademi TNI, Akademi Militer dan Akademi Angkatan Udara, Kamis (23/4).

Taruna AAL mengikuti kegiatan tersebut di Gedung Maspardi, Mako AAL, Surabaya. Tampak hadir Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., Wakil Gubernur AAL Brigjen TNI Endi Supardi, S.E., Seklem, Danmen dan para Direktur di jajaran AAL.

Upacara Penutupan yang dipusatkan di Aula Bhineka Eka Bakti, Mako Akademi TNI, Cilangkap Jakarta ini, dipimpin Inspektur Upacara Komandan Jenderal Akademi TNI, Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr. (Han) yang juga diikuti Gubernur Akmil, Gubernur AAL dan Gubernur AAU beserta jajarannya di Mako Akademinya masing masing.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Danjen Akademi TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Danjen Akademi TNI, Gubernur Akmil, AAL dan AAU serta para Taruna/Taruni Akademi Angkatan atas terlaksananya Latsitarda Nusantara dengan tertib, aman, dan lancar di tengah kondisi bencana pandemi Covid-19.

Latsitarda Nusantara selain sebagai tuntutan dari pelaksanaan kurikulum pendidikan Akademi Angkatan, juga merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19.

Pengabdian tersebut lanjutnya, sesungguhnya sudah mendarah daging dalam kehidupan keprajuritan dan dituangkan dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Melalui Latsitarda Nusantara, para Taruna/Taruni yang akan dilantik menjadi perwira pertama TNI diharapkan dapat mengaplikasikan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh, sekaligus menjiwai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI tersebut.

Terlebih empat tantangan saat ini dicirikan dengan VUCA (volatile/sangat mudah berubah, uncertain/tidak pasti, complex/rumit, dan ambiguous/tidak jelas). Landasan moral tersebut tidak dapat ditinggalkan dalam pelaksanaan tugas. TNI yang modern dan profesional akan tetap memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI.

“Saya bangga atas kesungguhan para peserta Latsitarda Nusantara XL/2020 dalam meningkatkan kemampuan sebagai modal dalam pelaksanaan tugas ke depan. Maksimalkan waktu yang ada sebelum pelantikan untuk menyiapkan diri. Hindari pelanggaran, pupuk, pelihara dan kembangkan semangat integrasi karena kerja sama dan sinergitas sangat dituntut di masa mendatang,” pintanya. (Pen AAL/ir)

Loading

297 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *