Lpk | Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT secara resmi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Langkah ini dilakukan setelah dengan cermat mensiasati Bisnis saat dan Pasca Covid-19.

Terhadap PSBB ini, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bersinergi dengan International Council for Small Business (ICSB) dan Moca mengadakan Webinar Business Talking melalui Zoom Meeting, Senin (27/04).

Dengan penerapan PSBB maka  mewajibkan masyarakat untuk beraktivitas di rumah, termasuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona Covid-19.

Kondisi ini tentu saja membawa perubahan besar dalam pola hidup masyarakat. Terutama pada bulan Ramadan kali ini, tidak lagi bisa berbuka puasa bersama, salat tawarih berjamaah di masjid, bahkan harus menunda keinginan untuk mudik.


Tidak hanya pola hidup yang berubah, pandemik Covid-19  ini juga telah mengganggu perekonomian masyarakat.

Dengan mengangkat tema “Cermat Bisnis di Ramadhan, Lebaranpun Tenang”, kegiatan ini diikuti 100 partisipan dan mendatangkan Meithiana Indrasari, Wakil Rektor Unitomo serta Mufid Wahyudi, Food & Beverage Entrepreneur bersama Tiffany Dewi Setyaningrum, Marketing Intelligence Executive sebagai narasumber.

Dalam paparannya, Meithiana Indrasari mengungkapkan di tengah Pandemi yang terjadi perlu menjadi pribadi yang tetap produktif meski bekerja di rumah saja.

Dengan berada di rumah saja menurut Mei, sapaan akrab Meithiana Indrasari justru mampu beradaptasi dengan era baru yang terbentuk.

“Ini menjadi waktu yang tepat bagi kita berinvestasi dan berinovasi terhadap bisnis yang sedang kita jalani saat ini”, ungkapnya.

Sementara, Mufid Wahyudi memberikan beberapa strategi bagaimana merancang bisnis yang digeluti mampu berjuang di era “Post Covid-19”.

“Kita musti benar-benar kenali bisnis yang kita jalankan. Jadikan kondisi krisis menjadi kesempatan bisnis lebih maju dan tetap bertahan di erabaru setelah Pandemi ini”, jelasnya.

Senada dengan Mufid Wahyudi, Tiffany Dewi Setyaningrum menyampaikan berdasarkan hasil survai yang dilakukannya banyak bisnis-bisnis tengah naik daun dan menjadi peluang bisnis meski wabah ini sudah mereda nantinya.

“Terutama saat Ramadhan seperti ini, tentu dalam bisnis apapun kesehatan akan dikedepankan, jadi antisipasinya kita inovasikan bisnis yang kita tekuni dengan memberikan sentuhan-sentuhan delivery service dan sebagainya”, terangnya.(ir).

Loading

295 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *