Lpk | Surabaya – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku di Kota Surabaya dilaksanakan di perbatasan Surabaya – Sidoarjo tepatnya di Bundaran Waru depan Cito Surabaya mengakibatkan kemacetan.

Sebelum memasuki Surabaya pengendara melewati titik pemeriksaan yang dijaga puluhan personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub, Selasa (28/4/2020).

Setelah pemeriksaan pertama, kemudian pengendara juga harus melewati pemeriksaan kedua yang disertai penyemprotan cairan disinfektan.

Kendaraan berpelat selain L dan W (yang masuk ke Surabaya) terutama yang terlihat berboncengan dihentikan dan diperiksa, mereka dimintai menunjukkan KTP apabila tidak bertempat tinggal sama atau tidak membawa indentisa mereka di suruh putar balik (tidak bisa masuk ke Surabaya), memakai masker, ID Card pekerjaan, bila sudah sesuai maka diloloskan.

AKBP Teddy Chandra menuturkan” Hari pertama PSBB di Surabaya yang dimulai 28 April sampai dengan 11 Mei Kota Surabaya, khususnya di bidang transportasi akan ada pembatasan- pembatasan contohnya untuk R2 dilarang untuk berboncengan”.

Kemudian seluruh kendaraan roda empat diminta membuka kaca mobil, kapasitas penumpangnya diperkirakan hanya 50%. Jadi misalkan kapasitasnya 7 orang hanya diberlakukan untuk 3 orang dan posisi duduknya di depan satu di tengah satu di belakang 1, tambah Perwira bermelati dua ini.

Kepolisian ini sebagai komponen pendukung dari peraturan PSBB ini karena Leading Sector nya adalah pemerintah kota.

“Nantinya seiring jalannya diberlakukan PSBB, Satlantas akan memberikan surat teguran tertulis, yang disepakati tiga pilar, yang artinya penindakan bisa dilakukan oleh pihak Lantas, Dishub dan Satpol PP nantinya,” tegasnya.

PSBB pelaksanaan Perwali dan Pergub peneratapan Surabaya khususnya melakukan upaya salah satunya adalah di perbatasan untuk membatasi bukan melarang pergerakan atau modal transportasi baik masuk, keluar Surabaya khususnya, kata Kadishub Jatim Irvan.

“Dan Perwali 16 bawa hanya 11 sektor itu yang diperkenankan untuk memasuki Surabaya, tinggal kita melanjutkan upaya bersama dengan Kepolisian,TNI melakukan screeing atau mungkin memasuki kawasan baik penumpang, maupun keperluannya, terutama R2”, tutupnya. (ir)

Loading

257 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *