Lpk | Surabaya – Kapolda Jatim, Irjen Polisi DR Muhammad Fadil Imran, usai dilantik Kapolri Jenderal Idham Aziz sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan seniornya Irjen Luki Hermawan, Jumat 8 Mei 2020, mendapat ucapan selamat dan harapan dari perorangan dan kelompok maupun komunitas di Jatim.
“Alhamdulillah, mohon dukungannya agar tugas yang dipercayakan pimpinan dapat saya laksanakan bersama seluruh jajaran Polda Jawa Timur dengan baik,” katanya di Surabaya, Minggu (10/5/2020).
Perlahan tapi pasti, seperti meniti anak tangga. Karir Irjen DR Muhammad Fadil Imran berjalan tidak selalu mendahului rekannya angkatannya para alumni AKPOL 1991.
Tetapi sejumlah jabatan yang pernah didudukinya, selalu disertai dengan prestasi dan diwarnai kesan berbeda dengan para perwira lainnya.
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 14 Agustus 1968 silam itu, dikenal tidak hanya cemerlang dalam mengimplementasikan ilmu kepolisian dan piawai memanage organisasi yang dipimpinnya. Irjen DR Fadil Imran juga selalu menjadi semangat baru bagi jajarannya.
Dia juga tak pernah surut semangat untuk belajar dan menuntut ilmu pengetahuan. Ditengah aktivitas yang nyaris menyita waktunya sebagai perwira Polri, Muhammad Fadil Imran saat berpangkat Komisaris besar (Kombes) telah berhasil meraih gelar Doktor Kriminologi dari Universitas Indonesia (UI).
Perjalanan karir di Polri, membawanya menjadi seorang perwira tinggi yang memiliki keahlian dibidang reserse.
Dibuktikan dengan keberhasilannya mengungkap berbagai kasus besar seperti kasus mutilasi yang mengguncang ibukota beberapa tahun lalu.
Seiring dengan perjalanan waktu, Fadil dipercaya menjabat Kapolres KP3 Tanjungpriok, Jakarta. Kemudian Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau (Kepri).
Tidak berapa lama kemudian, ditugaskan sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, selanjutnya mengikuti pendidikan Sespati Polri.
Selepas pendidikan Sespati, Fadil dipercaya dan ditunjuk sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya.
Penugasan Fadil Imran sebagai Dirkrimsus sekaligus memperkaya khasanah ilmu reserse yang dimilikinya. Seperti meniti anak tangga, dari sana Fadil diberikan tanggungjawab untuk memimpin Direktorat Tindak Pidana Cyber Crime Bareskrim Polri yang baru dibentuk.
Lalu membangun sarana prasarana dan infrastruktur agar Direktorat baru itu dapat berselancar di dunia maya, Fadil terus memaksimalkan kinerja reserse cyber crime.
Hingga awal Maret 2018, DR Muhammad Fadil Imran diberikan tanggungjawab untuk menakhodai Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Ditpiter) Bareskrim Polri.
Dia menyebut, penugasan yang beragam itu telah memperkaya pengetahuannya tentang banyak hal, khususnya dibidang reserse.
Setelah lama berkecimpung dibidang criminal umum, lalu criminal khusus kemudian cyber crime, kini menangani berbagai tindak pidana tertentu seperti masalah pertambangan,kebakaran hutan dan berbagai tindak pidana yang tidak ditangani oleh empat direktorat reserse lainnya.
Hebatnya, semua jabatan yang disandang dan prestasi yang diraih tak merubah sikap pribadinya. Fadil Imran tetap menjadi sosok pekerja keras yang selalu memelihara persahabatan, tak pernah minus senyum dan tetap sederhana.
Seperti pengakuan sejumlah anggota Bhara Daksa (sebutan alumni AKPOL 1991) Muhammad Fadil Imran adalah sosok yang selalu memberikan solusi. Selain itu, pria yang memiliki jok-jok segar sehingga mengundang tawa, juga memiliki kepedulian yang tinggi.
“Kalau untuk kebaikan dan kepentingan banyak orang, dia tidak pernah menolak,” kata ketua Bhara Daksa, Muhammad Iqbal saat ini menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat.
Lagi pengakuan dan pujian yang juga disampaikan sejumlah awak media, tak membuat Fadil Imran tersanjung apalagi gede rasa alias GR.
Bahkan tak terlihat ada perubahan ekpresi wajah saat mendengar pengakuan rekan seangkatannya maupun rekan wartawan.
“ Saya hanya berupaya agar keberadaan saya bisa bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat luas,” kata Kapolda Jawa Timur, Irjen DR. Muhammad Fadil Imran.
Menurutnya, tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan oleh pimpinan adalah sebuah kesempatan yang harus dilaksanakan bersama seluruh timnya.
Oleh karena itu, seluruh anggota harus menjadi bagian penting untuk melaksanakan tugas dengan baik. Hasilnya juga merupakan prestasi bersama seluruh personil.
“Sebagai pimpinan, saya berupaya memotivasi seluruh anggota agar memiliki derap langkah dan sikap yang sama dengan dirinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sekaligus secara konsisten mengajak dan mengarahkan untuk menjadi polisi yang baik dan benar sehingga dicintai oleh rakyat,” katanya.
Selaku Kapolda Jawa Timur, Irjen DR M Fadil Imran berharap dukungan semua pihak agar Polda Jawa Timur bisa berperan lebih maksimal dalam memutus rantai penyebaran dan penularan virus corona atau covid-19. (ir)