Lpk | Magetan – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Magetan, KH Ahmad Fathoni, mengimbau masyarakat untuk menjaga persatuan, kesatuan, dan kondusivitas menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Magetan pada 22 Maret 2025.
Seruan ini terutama ditujukan kepada warga di tiga kecamatan yang akan melaksanakan PSU, yakni Bendo, Ngariboyo, dan Lembeyan.
KH Ahmad Fathoni menekankan bahwa situasi yang kondusif sangat penting agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk beribadah, dengan tenang. Terlebih, PSU kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1446 H.
“Masyarakat Magetan, khususnya di wilayah yang akan menggelar PSU, hendaknya tetap menjaga persaudaraan dan tidak mudah terprovokasi. Kita ingin Pilkada berlangsung damai agar masyarakat tetap nyaman dalam menjalankan ibadah,” ujar KH Ahmad Fathoni dalam keterangan tertulis dikutip pada Kamis (13/3/2025).
Untuk memperkuat seruan ini, MUI Kabupaten Magetan menggandeng MUI tingkat kecamatan dalam menyosialisasikan pesan persatuan dan ketenangan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pemasangan spanduk imbauan di berbagai titik strategis. Harapannya, masyarakat lebih fokus pada kualitas ibadah selama Ramadan serta turut menjaga suasana yang aman dan kondusif.
Selain itu, KH Ahmad Fathoni juga mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahgunakan momentum PSU dengan melakukan perjudian atau taruhan terkait hasil pemilihan.
Menurutnya, setiap warga harus menggunakan hak pilihnya secara jujur dan bertanggung jawab demi melahirkan pemimpin yang amanah serta mampu membawa Magetan menuju kesejahteraan.
“Kita harus memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah sosok yang benar-benar amanah dan dapat membawa Magetan menjadi daerah yang sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ungkap KH Ahmad Fathoni, yang juga Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Poncol.
Pada sisi lain, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap cerdas dalam menerima informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks.
MUI Kabupaten Magetan juga menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan aparat keamanan guna menjaga stabilitas daerah menjelang PSU.
“PSU ini harus kita jalani dengan damai. Apapun hasilnya, semua pihak, termasuk para pendukung pasangan calon, harus legowo dan menerima keputusan dengan lapang dada,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pasangan calon yang terpilih harus memahami bahwa kepemimpinan adalah sebuah amanah.
“Bagi pasangan calon yang terpilih, ingat bahwa kepemimpinan adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat,” pungkasnya.
Reporter : Joko