Lpk | Surabaya – Bertempat di Lobby Kodam V Brawijaya, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si menghadiri giat penyerahan bantuan Alkes, tenaga medis dan para medis untuk rumah sakit Lapangan Covid 19 dari Panglima TNI kepada Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Sabtu (6/6/2020) pukul 08.45 WIB.
Hadir juga dalam giat tersebut Gubernur Jatim, Pangdiv II Kostrad, Pangarmada II, Danpasmar 2, Danlanud Abdurahman Saleh, Danlanud Mulyono, Sekda Propinsi Jatim, serta Pejabat Utama dari TNI dan Polri lainnya.
Turut mendampingi Kapolda Jatim dalam giat tersebut yaitu Karoops Polda Jatim, Dirintelkam Polda Jatim, Dirlantas Polda Jatim, Kabidhumas Polda Jatim, Kabiddokkes Polda Jatim.
Bantuan Alkes, tenaga medis dan para medis dari Panglima TNI tersebut secara simbolis diserahkan oleh Pangkogabwilhan II Marsekal Madya TNI Imran Baidirus, S.E. kepada Pangdam V Brawijaya V Brawijaya Mayjend TNI Iryansyah, S.Sos., M.M.
Adapun rincian barang yang diserah terimakan yaitu 3.000 pcs Dihital Thermogun, 4.000 box masker 3 Ply, 1.000 kaca mata google, 3.000 set APD dan 2.000 pcs rapid test serta diperbantukannya 10 tenaga medis yang terdiri ahli paru, penyakit dalam, anestesi serta 20 tenaga para medis.
Dalam sambutannya Pangkogabwilhan II menyatakan “bahwa bantuan ini merupakan perhatian yang serius dari Panglima TNI untuk percepatan penanganan Covid 19 di Jawa Timur dan sebagai tindak lanjut kedatangan saya sepekan yang lalu di Surabaya”.
Selanjutnya nanti Pangdam V Brawijaya untuk berkoordiansi dengan pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kota Surabaya.
” Sekali lagi diperlukan sinergitas dan kesadaran serta kedisiplinan masyarakat dalam pencegahan perkembangan Covid 19 ini ” ujar Pangkogabwilhan II.
Sedangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan ” bahwa kita sudah banyak menerima bantuan berupa alat kesehatan dari berbagai pihak, namun bantuan berupa tenaga medis dan para medis ini seperti saya mendapatkan Lailatul Qodar. Semoga dengan bantuan ini, akan menambah percepatan penanganan Covid 19 di Jawa Timur”.
Para ulama dan Pondok pesantren menunggu arahan dari pemerintah dan akan bekerja sama dalam menerapkan protokol kesehatan untuk keberlangsungan kegiatannya, sehingga akan terbentuk pondok pesantren yang tangguh sebagaimana program yang telah dirintis bersama Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim seperti Kampung Tangguh.
Semoga prototipe Pesantren Tangguh akan menjadi acuan bagi daerah lain bahkan menjadi acuan atau referensi bagi wilayah di seluruh Indonesia. (ir)