YALPK | Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meminta kepada Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) Pengurus Wilayah (PW) Jawa Timur mampu menginventasikan diri dengan
semua terapan ilmu disiplin yang mereka terima. Alasannya, persaingan generasi muda saat ini
tidak ditentukan pada hari ini ataupun satu tahun mendatang.

Melainkan, ditentukan 10 tahun ke depan menuju kemana arah dunia bergerak.Permintaan tersebut disampaikannya, saat memberikan Keynote Speaker pada acara Pelantikan IPM PW Jatim 2018-2020 di Kantor PW Muhammadiyah Jl. Kerto Menanggal Surabaya, Minggu (7/4).

 

Ia mengatakan, generasi muda khususnya pelajar harus mampu menginvestasikan diri lewat
terapan disiplin apapun. Perkembangan dunia yang terus bergerak maju mengharuskan generasi muda memiliki kemampuan yang banyak dari semua multi disiplin ilmu yang ada seiring tuntutan zaman.

Terlebih kemajuan teknologi saat ini tak lagi terbendung. Maka, IPM harus memupuk dan merubah cara berfikirnya dalam menentukan 10 tahun mendatang apa yang bisa dan segera disiapkan di masa sekarang.

“Tidak bisa lagi ditunggu, apa yang akan terjadi 10 tahun mendatang harus dirancang sejak masa sekarang,” ujarnya.

Guna mewujudkan keinginan itu, dibutuhkan paradigma yang baik melalui cara berfikir dengan berbagai pelatihan, diskusi dan proses tempaan pendidikan yang berkualitas. Langkah selanjutnya, IPM harus segera memproyeksikan diri untuk mampu menguasai segala ilmu kompetensi atau multidisiplin.

 

Menurutnya, tantangan ke depan khususnya pelajar Muhammadiyah harus mampu berfikir makro tapi juga bisa bekerja mikro. “Tidak bisa kemudian hanya seseorang berbicara dan hanya bisa bekerja di kantoran saja tanpa bisa bekerja di lapangan. Sebaliknya, seseorang yang bisa bekerja di lapangan juga harus mampu bekerja di dalam. Inilah yang membutuhkan perubahan paradigma,” ungkapnya.

Diakhir sambutannya, Emil Dardak sapaan akrabnya berharap, IPM dapat terus meningkatkan kreatifitasnya dengan cara mengimbanginya lewat kerja tim atau team work dan memanfaatkan alat multimedia secara digital.

Pihaknya, akan menggandeng IPM untuk dapat mewujudkan pembelajaran Aktive Learning
atau pembelajaran aktif. “Jadi, nantinya sekolah bukan hanya sebagai tempat mencetak orang yang paham dan hafal atau mengerti saja. Melainkan lebih dari itu, yakni mencetak seseorang yang siap untuk belajar sepanjang hidupnya,” pungkasnya.(jf)

Loading

488 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *