Lpk | Surabaya – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Studi Bencana & Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menggelar Webinar Nasional dengan mengangkat tema ”Inisiasi KKN Tematik Covid-19 secara Daring Melalui Aplikasi InaRisk”. Kegiatan dilaksanakan secara Daring atau online menggunakan zoom meeting sebagai media pertemuan, Selasa (9/6/2020)
Mengawali kegiatan, Rektor, Bachrul Amiq mengungkapkan kegiatan di tengah Pandemi ini mendapat dukungan luar biasa dari BNPB. “Kami sangat berterima kasih kepada BNPB yang telah memberikan kepercayaan Unitmo, PSBL danww LPPM guna mendukung penuh pelaksanaan KKN Tematik Bencana Covid-19”, ungkapnya.
Kegiatan yang diikuti sekitar 300 partisipan ini menghadirkan Lilik Kurniawan, Deputi Pencegahan BNPB dan Suprapto, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jatim, serta Ridwan Yunus, Inisiator Aplikasi InaRisk sebagai narasumber. Dalam paparannya, Suprapto mengatakan Unitomo merupakan kampus yang berani dan survive dalam penyelenggaraan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah Pandemi Covid-19. “Kami, LLDIKTI mengapresiasi kampus Unitomo yang bisa bertahan, bahkan bangkit di tengah tekanan Pandemi ini”, ujarnya.
Suprapto menambahkan, Unitomo merupakan kampus yang mencatat sejarah dalam membantu pemerintah menjadikan mahasiswa sebagai relawan informasi membantu BNPB memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Di antara perguruan tinggi lain, Unitomo telah menjadi inisiator penyelenggara KKN secara daring dengan menggandeng BNPB. Ini merupakan pengabdian pada masyarakat yang tepat guna di tengah Pandemi Covid-19”, imbuhnya.
Sementara itu, Lilik Kurniawan menyampaikan sangat penting bagi mahasiswa memahami PRB Pandemi COVID-19. “Adik-adik mahasiswa harus menyaring informasi terkait wabah ini dengan informasi yang benar-benar relevan”, ujarnya Lilik.
Lilik menambahkan, peserta KKN Tematik PRB COVID-19 Unitomo akan menjadi relawan non medis yang membantu gugus tugas COVID-19 untuk memeroleh data masyarakat dan memberikan edukasi kepada masyarakat. “Ada 3 pokok tugas relawan non medis, yakni edukasi, sosialisasi dan mitigasi. Kami, BNPB mengharapkan mahasiswa dapat memberi edukasi kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi untuk peduli terhadap diri sendiri, keluarga dan di lingkungan tempat tinggal dalam rangka memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19”, imbuh pria kelahiran Yogyakarta ini.
Dalam penjelasannya, Lilik menegaskan kegiatan mendapatkan data masyarakat dimulai dengan memberikan self assessment yang bisa di lakukan di rumah saja, dengan tetap mematuhi physical atau social distancing. “Kami butuh dukungan dari mahasiswa sebagai relawan informasi yang ada di rumah, dalam melakukan penilaian mandiri untuk pribadi, keluarga, dan desa dengan aplikasi INARISK Personal”, pungkasnya. (Ir)