Lpk | Malang – Berbicara mengenai kota Batu pasti tidak akan jauh dari yang namanya pariwisata. Karena, kawasan ini diberi nikmat oleh Tuhan mempunyai pesona alam yang luar biasa. Sebut saja Selecta atau Sengkaling  dan kawasan Pujon. Bisa juga dengan wisata buatan seperti Jatim Park dan Museum Angkut yang mengesankan.

Kota Batu juga memiliki kawasan wisata lain yang wajib untuk dikunjungi. Apalagi, kawasan ini sedang diburu oleh netizen karena suasana alamnya. Selain itu, kawasan ini juga terkenal dengan spot foto baru yang instagenic. Sobat pasti suka dan langsung jatuh cinta. Namanya adalah Coban Rais.

Tentang Coban Rais

Sebelum dikenal oleh khalayak ramai dengan nama Coban Rais. Kawasan ini lebih dahulu dikenal oleh para warga dengan nama Coban Sabrangan.

Nama ini diberikan karena menuju ke kawasan ini harus menyeberang sungai terlebih dahulu. Dalam bahasa jawa, sabrangan berarti menyeberang.

Air terjun ini berada di perbukitan Panderman. Dengan ketinggian kurang lebih 1.025 mdpl. Dengan ketinggian air terjun kurang lebih 75 meter. Sudut kemiringannya mencapai 90 derajat.

Untuk sampai di lokasi air terjun, sobat harus tracking terlebih dahulu dengan mengeluarkan segenap tenaga.

Perjalanan menuju ke sana memang sangat menantang. Bila sobat sudah pernah mendaki gunung, maka sobat bisa membayangkan track yang akan dilalui menuju ke tempat ini. Jalan setapak, jalan yang sempit, naik batu, melewati jembatan besi, melewati sungai adalah cara yang wajib menuju ke kawasan ini.

Air terjun Coban Rais merupakan air terjun yang berlokasi di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Akses paling mudah menuju Coban Rais adalah melewati jalan raya menuju Batu. Jalan menuju Coban Rais juga dilengkapi dengan petunjuk jalan.

Untuk menikmati keindahan alam air terjun Coban Rais sementara ini masih di tutup sampai batas waktu dikeluarkan izin dari Dinas Pariwisata dan SK dari Pergub Jatim.

Seperti apa yang di tuturkan Suwandi salah satu pemilik warung yang ada di tempat pariwisata Coban Rais kepada wartawan Tabloid Lpk Nusantara Merdeka, pada hari Minggu (14/6/2020) ” selama dengan adanya pandemi Covid-19 ini matapencaharian kami tidak ada, karena di tutupnya tempat pariwisata ini”.

Penghasilan yang biasanya kami dapat di hari Sabtu dan Minggu itu kurang lebih perharinya kita bisa mendapatkan hasil bersih dua juta rupiah, dengan adanya pandemi ini, kita tidak ada penghasilan sama sekali, tambah Suwandi.

Dan kami tidak menerima bantuan dari pemerintah, ya jadi penghasilan yang biasa untuk di putar buat modal kami buat untuk kehidupan sehari-hari, semoga pandemi ini cepat berlalu dan pariwisata bisa dibuka kembali, tutupnya. (tim)

Loading

392 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *