Lpk | Surabaya – Upaya mengendalikan pandemi covid-19 di Jawa Timur mulai membuahkan hasil yang signifikan. Hal itu salah satunya ditunjukkan dari meningkatnya angka kesembuhan kasus covid-19 di Jatim.
Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Jatim pada Kamis 25 Juni 2020 lalu, recovery rate kasus covid-19 Jatim dalam dua pekan terakhir terus meningkat.
Per hari Rabu 8 Juli 2020 angka recovery rate kasus covid-19 Jatim ada di angka 37,34 persen.
Dimana berdasarkan update data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim 8 Juli 2020, angka kasus covid-19 Jatim hari Rabu tembus 14.941. Dari jumlah tersebut ada sebanyak 5.579 orang yang dinyatakan telah berhasil sembuh atau secara persentatif 37,34 persen.
“Dengan kesembuhan kasus yang terus bertambah ini semoga ke depan semakin banyak warga Jatim yang sembuh dari Covid-19. Serta, dalam waktu yang sama jumlah kematian diharapkan akan terus menurun,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis (9/7).
Khofifah, sapaan akrab Gubernur Jatim, menjelaskan, angka kesembuhan ini naik cukup signifikan dibandingkan recovery rate Covid-19 Jatim pada tanggal 25 Juni 2020.
Saat itu, kesembuhan kasus positif Jatim masih di angka 32,56 persen. Dimana saat itu dari kasus sebanyak 10.532, yang sembuh sebanyak 3.429 orang. Artinya, dalam 14 hari terakhir, terdapat 2.150 orang pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19.
Recovery rate kasus covid-19 hari ini sekaligus menjadi capaian tertinggi selama dua bulan terakhir secara persentatif.
“Kami optimitis dengan tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19 ini maka Jatim bisa segera melalui masa darurat pandemi, sesuai instruksi dari Presiden Jokowi,” terangnya.
Khofifah menambahkan, percepatan layanan kepada pasien positif Covid-19 di Jatim akan semakin optimal. Terlebih, Pemprov Jatim bersama Pangkogabwilhan II telah meluncurkan aplikasi sistem rujukan satu pintu atau disebut One Gate Referral System di RS Darurat Lapangan Indrapura.
Dimana, sistem tersebut akan memuat data ketersediaan fasilitas pelayanan pasien Covid-19 secara real time di 99 RS rujukan di Jatim.
Sistem ini mengintegrasikan data ketersediaan ruang RIK di setiap rumah sakit, ketersediaan ruang isolasi bertekanan negatif maupun tidak bertekanan negatif, ketersediaan ICU, hingga ketersediaan ruang HCU di masing-masing RS rujukan Covid-19.
“Dengan sistem ini harapannya ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan sesuai kualifikasi kondisi pasien,” harap mantan Menteri Sosial ini.
Untuk meningkatkan angka kesembuhan, Gubernur Khofifah pun kembali meminta kepada para survivor Covid-19 untuk melakukan donor plasma sebagai bagian dari ikhtiar menyembuhkan pasien positif lainnya.
“Terapi plasma darah dilakukan di Jatim guna mempercepat proses penyembuhan pasien covid-19,” imbuhnya
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan apresiasi sangat tinggi kepada seluruh tim dan tenaga medis yang telah bekerja keras luar biasa di garda terdepan. (jf)