Lpk | Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengadakan pertemuan dengan para Rektor Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan topik diskusi ‘Kontribusi PT Aptisi Komisariat 1 dalam usaha bersama menghentikan penyebaran Covid-19 di greater Surabaya’.

Pada para Rektor, Emil mengatakan situasi pandemi Covid-19 ini menciptakan sivitas akademika yang lebih inovatif dan kreatif serta aktif berkontribusi pada masyarakat. Mahasiswa dan dosen berkolaborasi dan berinovasil membuat hal seefisien mungkin dan hal konkrit dalam penanganan Covid-19.

“Kontribusi yang paling penting adalah membangun kesadaran masyarakat karena peningkatan angka kasus Covid-19 di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh hal itu,” ujar Emil.

Ia menambahkan, masyarakat selama ini mengeluhkan penerintah tidak tegas dengan adanya lebih dari 15.000 pelanggaran di PSBB tahap 1. “Sehingga kami mengharapkan terselenggaranya suatu program dengan peran mahasiswa di setiap kampung untuk mengungatkan, memantau, dan melaporkan adanya pelanggaran pada gugus tugas,” katanya.

Program tersebut akan dilaksanakan oleh Pemprov Jatim di sekitar 5.700 RW di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. “Jadi nantinya di setiap RW ada setidaknya 1 mahasiswa yang berkoordinasi dengan ketua RW dan membangun kesadaran masyarakat serta memantau lingkungan RW tersebut. Harus dipastikan informasinya seragam,” ujarnya.

Maka dari itu, Wagub pun meminta masukan dari para Rektor PTS mengenai program yang akan dijalankan itu.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Narotama Surabaya, Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST., MT., IPM, mengatakan Universitas Narotama sangat mendukung program atau kegiatan tersebut dalam usaha mengurangi kasus Covid-19.

Namun, pria yang akrab disapa Iwan itu mengharapkan adanya data yang matang mengenai penyebaran mahasiswa di setiap RW agar tidak adanya overlapping.

“Sebelum program ini dijalankan juga sebaiknya adanya data RW yang masuk daerah rawan atau yang memiliki warga dengan kesadaran yang masih kyrang, sehingga delegasi mahasiswa bisa ditambah dan tidak hanya satu orang,” katanya.

Selain itu Iwan juga memberikan saran agar Pemprov Jatim menyediakan sejumlah dana yang dapat meringankan masyarakat setempat tersebut dalam usaha mengurangi kasus Covid-19. “Mahasiswa kan juga tidak sedikit yang berada dalam kondisi yang kesulitan karena pandemik. Sehingga mungkin kondisi itu bisa menjadi pertimbangan tambahan,” tutupnya.

Mahasiswa dan dosen Universitas Narotama juga terus melakukan pengabdian dan kontribusi pada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pandemik Covid-19 dan memberikan bantuan uang, peralatan kesehatan, maupun sembako. (ir)

Loading

289 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *