Lpk | Surabaya – Dibalik megahnya bangunan-bangunan di Kota Surabaya, terdapat suatu perkampungan padat penduduk yang berjarak tidak jauh dari pusat kota. Yakni Kampung Penampungan terletak di Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Disebut kampung penampungan lantaran sebagian besar penghuni perkampungan ini adalah korban kebakaran Pasar Turi pada 2007 silam, yang kemudian ditampung oleh pemerintah kota Surabaya ke lokasi tersebut, dan sampai menjadi perkampungan hingga saat ini.
Pekampungan ini dihuni oleh sekitar 350 keluarga yang berkumpul dalam satu lingkup bangunan dengan gang sempit dan luas rumah rata-rata hanya berukuran 3×4 m2.
Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai pekerja harian, seperti tukang bangunan, pedagang kaki lima, tukang becak, Pembantu rumah tangga, dan ojek online. Dan karena wabah ini, sebagian besar dari mereka saat ini harus menganggur.
Di moment Idul Adha tahun ini, ketua RW Kampung penampungan Kholil (53) mengkonfirmasi bahwa tahun ini tidak ada satupun dari warganya yang berqurban.
Foto : Tampak depan perkampungan Penampungan Kecamatan Bubutan
“Tahun ini tidak ada yang berqurban, karena sebagian besar masyarakat terdampak pandemi dan kehilangan penghasilan.” Ujar Kholil saat ditemuin tim ATC, Kamis (16/7/2020).
Pada tahun-tahun sebelumnya Kholil menyebutkan di kampungnya selalu ada yang berqurban sekalipun dengan jumlah hewan yang sedikit.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya biasanya ada, cuman jumlah hewannya ga banyak. Dan jika rata-rata masyarakat sini dapat kurang dari satu kilo, itupun dicampur dengan jerohan” imbuhnya
Melalui Tim ACT, Kholil mengungkapkan bahwa dirinya berharap tahun ini agar ada dermawan yang berkenan untuk menyalurkan hewan Qurban untuk perkampungannya. Agar masyarakat kampung penampungan bisa merasakan kebahagiaan Qurban dan melupakan sementara permasalahan ekonomi yang sedang dialami oleh warga terdampak pandemi.
ACT ; https://bit.ly/labbaikberqurbanterbaik . (ir)