Lpk | Surabaya – Kabar baik terus diterima Provinsi Jatim khususnya dalam hal penanganan Covid-19. Per hari Sabtu (8/8), total tingkat kesembuhan atau recovery rate di Jatim tercatat sebanyak 17.685 atau setara 70,96 persen. Angka ini secara kumulatif maupun Prosentatif menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa serta sekaligus melebihi prosentase nasional.
Berdasarkan data dari PHEOC Kemenkes dan BNPB Pusat, secara nasional prosentase tingkat kesembuhan di angka 64,2 persen. Sedangkan di Pulau Jawa prosentase kumulatif tertinggi setelah Jatim secara berturut-turut yaitu Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 66,1 persen, Jawa Tengah sebesar 62,7 persen, DKI Jakarta 62,1 persen, dan Jawa Barat sebesar 58,9 persen.
Sedangkan, untuk rincian total kumulatif pasien sembuh Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebanyak 15.710, Jawa Tengah sebanyak 6.571, Jawa Barat 4.352, dan DIY sebanyak 552.
Terkait hal ini, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, bahwa kesembuhan pasien Covid-19 merupakan hasil dedikasi dan perjuangan semua pihak. Meliputi tenaga kesehatan, TNI-Polri, para relawan serta seluruh masyarakat yang ikut bekerja keras menangani Covid-19 di Jatim.
“Alhamdulilah, jumlah kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim terus bertambah. Terlebih, jumlah prosentase kesembuhan ini melebihi nasional dan tertinggi di Pulau Jawa. Saat ini, prosentase kesembuhan dari semua (38) kabupaten kota di Jawa Timur telah melebihi 50% dan di 18 kabupaten kota telah melebihi 75%. Karenanya, kita harus optimis melalui kerja keras dan dedikasi semua pihak di Jatim InsyaAllah akan bisa segera melewati pandemi Covid-19,” ungkap Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim di Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu (8/8) malam.
Khofifah menjelaskan, berkat kerja keras semua pihak tersebut kurva penambahan kasus mingguan di Jatim juga mulai menunjukkan penurunan. Sehingga, per Jumat (7/8), Jatim bukan lagi menjadi Provinsi dengan kasus kumulatif Covid-19 tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data yang ada total kumulatif positif Covid-19 di Jatim sebanyak 24.493 kasus.
Di sisi lain, testing yang dilakukan di Jawa Timur juga tetap konsisten tinggi, utamanya untuk bisa memutus penularan Covid-19. Dimana jumlah rapid tes yang sudah dilakukan mencapai 810.416 dan untuk PCR test sebanyak 153.254 sampel.
“Jumlah tes ini jika dianalogikan yaitu kurang lebih 1 dari 50 penduduk di Jatim telah di Rapid Test dan 1 dari 265 telah di Swab test/PCR dan angka ini terus konsisten meningkat,” tegas Khofifah.
Namun demikian, Khofifah tetap meminta seluruh masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan dengan ketat karena masih belum sepenuhnya aman. Apalagi, masih ada beberapa kluster baru yang muncul dalam beberapa hari terakhir sehingga jumlah kasus di Jawa Timur jadi naik cukup signifikan, hal ini bisa muncul lagi apabila masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan.
“Kepada masyarakat tidak bosan-bosan saya mengingatkan untuk tetap waspada dan disiplin mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Karena Jatim masih dalam situasi yang masih waspada covid-19. Semua berpotensi tertular dan menularkan. Kemarin kita juga sudah membagikan secara bertahap sebanyak 26 Juta Masker yang diharapkan mampu menjangkau masyarakat Jawa Timur seluas luasnya. InsyaAllah dengan disiplin pada protokol kesehatan kita akan segera bisa keluar dari pandemi Covid-19,” pungkasnya. (Jf)