Lpk|sidoarjo – Pemkab Sidoarjo akan gunakan denda pelanggar protokol kesehatan Covid-19 untuk penanganan Covid-19. Hal tersebut ditegaskan Plh. Bupati Sidoarjo Drs. Achmad Zaini MM saat melihat sidang operasi yustisi protokol kesehatan Covid-19 yang dilakukan di gedung tennis indoor GOR Sidoarjo, Kamis, (24/9). Dikatakannya uang denda pelanggar protokol kesehatan Covid-19 akan masuk ke kas daerah. Uang denda yang disetor Kejaksaan Negeri Sidoarjo itu akan disimpan di Bank Jatim. Menurutnya uang tersebut dapat dimasukkan sebagai BTT (Belanja Tidak Terduga) yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

Plh. Bupati Sidoarjo Achmad Zaini menegaskan semua uang denda akan digunakan untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19. Seperti untuk pembelian masker, disinfektan maupun alat penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit. Bahkan uang tersebut dapat digunakan untuk honor pengali makam korban Covid-19. Namun saat ini uang denda tersebut masih belum digunakan.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji juga datang mengatakan kurang lebih 733 orang pelanggar protokol Covid-19 yang disidangkan hari ini. Pelanggar tersebut dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Pelaksanaannya digilir sesuai jam yang ditentukan untuk menjaga protokol kesehatan Covid-19.

“733 pelanggar akan kita sidangkan sampai selesai, waktunya kita gilir, jam sekian Polsek A, jam sekian Polsek B, jam sekian Polsek C, jadi pelaksanaannya nanti sampai sore dan tidak melanggar protokol kesehatan,”ucapnya.

Dikatakannya sidang tindak pidana ringan penerapan protokol kesehatan kali ini merupakan sidang yang terjadwal. Pelaksanaannya tiap hari Kamis di GOR Sidoarjo. Sedangkan sidang ditempat bagi pelanggar protokol kesehatan Covid-19 akan tetap dilaksanakan. Namun titik operasinya berpindah-pindah. Pelaksanaannya sendiri dilakukan setiap hari Senin. Kombespol Sumardji mengatakan dari pelaksanaan sidang ditempat mulai tanggal 14 September sampai kemarin sudah menjaring 345 orang pelanggar protokol kesehatan Covid-19. Baik pelanggaran yang dilakukan perorang maupun dilakukan badan usaha yang tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sedangkan total uang denda yang didapat sampai saat ini mencapai Rp. 75 juta.

“Total yang kita dapatkan kurang lebih ada 75 juta mulai tanggal 14 sampai dengan kemarin, belum terhitung sidang yang terjadwal seperti saat ini,”ucapnya. (hr/amr)

Loading

281 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *