YALPK | Surabaya – Lantamal V Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksamana Pertama TNI Edwin, S. H., M. Han menghadiri Apel Gelar Kelengkapan Latihan Pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden di Wilayah Koarmada II TA. 2019 di Dermaga Madura, Koarmada ll, Ujung, Surabaya, Senin (4/2).
Apel Gelar Kelengkapan Latihan Pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden di Wilayah Koarmada II TA. 2019 ini dipimpin Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M.SI. dengan Komandan Upacara Dansatfib Koarmada II.
Hadir dalam acara tersebut KS Koarmada II, Danguspurla Koarmada II, Danlantamal VI, Danlantaml VII, Para Dansat Koarmada II, Para Asisten Koarmada II , Wadan Lantamal V, Kasatker Koarmada II dan Komandan unsur berpangkat Pamen Koarmada II.
Pasukan yang terlibat antara lain 1 Kompi Yonmarhanlan V, 1 Kompi Tim PHH Koarmada II, 1 Kompi Arhanud TNI AD, 1 Pleton Satpaska Koarmada II, 1 Pleton Pomal Lantamal V, 1 Pleton Gabungan Pers Intel Koarmada II dan Lantamal V dan 1 Kompi Kolat Koarmada II.
Tim Pendukung 2 Unit Randis Damkar Lantamal V, 2. Unit Randis Ambulance Koarmada II, 1 Unit Randis Ambulane Lantamal V, 2 Unit Randis Colorado Satpaska Koarmada II, 2 Unit Randis Patwal Pomal Lantamal V dan 1 Tim Peraga PHH Satbrimob Polda Jatim.
Menurut Pangkoarmada ll dalam amanatnya mengatakan dalam waktu dekat negara indonesia akan melaksanakan pemilu legislatif dan Presiden tahun 2019 dari undang-undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, menyangkut tugas TNI dalam melaksanakan operasi militer selain perang, khususnya tugas perbantuan TNI kepada polri dalam melaksanakan pengamanan pemilu.
Kontestasi politik pada dasarnya akan selalu menghadirkan peningkatan eskalasi sosial politik masyarakat untuk menuju kematangan demokrasi, karena itu tidak dapat dipungkiri nantinya akan ada persaingan antar kelompok, konsentrasi dan pergerakan massa, benturan kepentingan politik, intrik untuk mempengaruhi pandangan massa dan berbagai potensi konflik horisontal kemasyarakatan.
Oleh karena itu lanjut Pangkoarmada ll, sebagai penengah yang bertanggung jawab untuk mengamankan jalannya Pemilu, kita dituntut untuk senantiasa memiliki kesiapan dan kecepatan bergerak dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan.
“Kesiapsiagaan ini hanya mampu kita hadirkan melalui kemampuan profesional dalam bentuk individu maupun satuan, namun kemampuan profesional tidak dapat terbentuk begitu saja, harus dilatih dan disiapkan, latihan pengamanan pemilu ini perlu kita laksanakan untuk menjamin kekuatan dan kemampuan kita dalam mengemban tugas yang diberikan,” terangnya.
Adapun apel gelar kesiapan ini merupakan tahap akhir pengecekan kesiapan personel dan material yang terlibat dalam latihan pengamanan pemilu legislatif dan presiden tahun 2019.
“Apabila maslh terdapat kekurangan dalam persiapan, manfaatkan sisa waktu yang ada untuk segera selesaikan dan adakan koordinasi demi suksesnya latihan pengamanan Pemilu ini yang nantinya berlanjut menjadi kesiapan kita mengamankan Pemilu 2019.
“Jaga netralitas TNI, laksanakan seluruh rangkaian kegiatan latihan pengamanan pemilu legislatif dan presiden tahun 2019 ini dengan profesional, penuh rasa tanggung jawab serta siapkan mental dan fisik dengan dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi agar Pemilu dapat terlaksana dengan aman dan damai,” terangnya.
Ia juga meminta kepada jajarannya untuk memahami dengan baik setiap tugas yang diberikan dengan berpedoman pada standart operation prosedure (SOP) yang berlaku pada setiap kegiatan untuk mencegah timbulnya risiko kerugian personel dan material.
“Perkuat sinergitas dengan Polri, Pemda dan instansi terkait serta media, untuk bersama-sama mendukung terlaksananya pemilu legislatif dan presiden tahun 2019 yang aman, tertib, lancar dan demokratis,” pungkasnya.(jf)