YALPK | Sumenep – Untuk mengetahui secara dekat pelayanan transportasi antar moda di wilayah penyeberangan di pulau Madura, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila F. Moeloek berkunjung di Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Minggu (12/5).
Kedatangan Gubernur Khofifah bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Menkes Nila F. Moeloek untuk mengetahui persiapan pelayanan transportasi laut, khususnya transportasi penyeberangan antar pulau menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 H mendatang.
“Memberikan peningkatan pelayanan publik di bidang transportasi laut, darat dan udara merupakan ikhtiar utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terutama dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 H,” ujar Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menjelaskan, dalam menghadapi setiap datangnya hari raya, semua transportasi mengalami over capasity. Oleh karena itu pemerintah memastikan kesiapan berbagai moda transportasi, agar tidak terjadi masalah.
“Dengan kunjungan kerja Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan diharapkan ke depan pemerintah bisa memberikan pelayanan yang lebih berkualitas sesuai dengan harapan masyarakat. Terutama bisa sebagai penghubung bagi masyarakat yang hidup di pulau terluar dan terpencil yang masih banyak tersebar di Madura,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, merasakan ikut bertanggung jawab pada seluruh kesehatan masyarakat termasuk bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi laut.
Menurutnya, transportasi laut merupakan transportasi yang rentan membawa penyakit, karena mereka melakukan perjalanan antar pulau.
“Kapal yang membawa kecoak pun bisa sebagai perantara pembawa penyakit bila bersandar ke pelabuhan tujuan,” paparnya.
Oleh karena, masyarakat pengguna memerlukan kapal yang sehat untuk transportasi laut, agar masyarakat penggunanya juga sehat.
“Cukup banyak sebetulnya yang bisa diangkat dari transportasi laut, misalnya Puskesmas Air. Selain mengambil penumpang, sekalian memberikan pengobatan kepada masyarakat saat bersandar,” lanjutnya.
Yang lebih penting, menurutnya adalah harus ada sinergitas antar kementerian agar bisa saling mendukung dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi pada kesempatan yang sama mengatakan, bahwa Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang dinamis dengan tingkat perkembangan ekonomi yang baik.
Ide Puskesmas Air atau rumah sakit berjalan merupakan ide yang baik. Oleh karena itu batuan kapal yang diluncurkan untuk menghadapi lonjakan penumpang di hari lebaran dan setelah lebaran akan diserahkan dan dikelola untuk menjadi Puskesmas air. Kapal tersebut berkapasitas sebanyak 50 penumpang.
“Kapal itu terlalu besar bila dijadikan sebagai Puskesmas Air, karena berkapasitas sebanyak 50 orang. Jadi sebaiknya sebagian untuk Puskesmas Air, tapi sebagian lagi untuk penumpang,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengingatkan kepada para penumpang dalam menghadapi musim lebaran hendaknya sudah memesan tiket jauh sebelum hari keberangkatan.
Sedangkan untuk pengelola pelabuhan agar menyediakan tenda untuk masyarakat yang akan menggunakan kapal laut. Sehingga mereka bisa menginap sembari menunggu antrian pemberangkatan.
“Hal tersebut penting kita lakukan agar masyarakat tidak memaksakan diri atau berebut naik ke kapal apabila kehabisan tiket dan bersedia menunggu di tenda yang telah disediakan,” pintanya.
Pada acara tersebut Menteri Perhubungan RI menyerahkan 1 unit Kapal Rede kepada PT. Pelni dan 1 unit Kapal Roro Passenger kepada PT. ASDP. Selain itu, Menhub Budi Karya Sumadi, Menkes Nila F. Moeloek dan Gubernur Jatim Khofifah mengadakan Ram Check Kapal Perintis Km Sabuk Nusantara 92 yang akan berangkat menuju Pulau Masa Lembu.(jf)