Lpk|sidoarjo – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Wisata Edukasi Berkuda dan Panahan Yussar Stable and Riding di Sidoarjo, Sabtu (24/10) sore. Wisata edukasi yang digagas Zahlul Yussar bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Desa (Apedi) ini berada di Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin.
Dalam sambutannya, Khofifah mengapresiasi ide penggagas dan Apedi untuk mengembangkan wisata edukasi yang juga akan menjadi tempat pembinaan bibit-bibit atlet berkuda dan panahan di Sidoarjo. Gubernur juga mengapresiasi semangat para pemuda desa untuk membangkitkan kembali potensi desa di kala pandemi sebagai sesuatu yang patut diacungi jempol.
“Desa ini dekat sekali dengan semburan lumpur yang sempat menggegerkan secara nasional. Namun kini tempatnya sangat bagus. Apalagi kalau nanti pengembangan wisata edukasi pertanian dan wisata air telah jadi, saya yakin wisata ini akan menjadi potensi besar di Sidoarjo,” ujar Khofifah.
Khofifah melanjutkan, wisata berkuda dan panahan selama ini dikenal sebagai wisata mahal dan hanya orang kaya yang mampu mendapatkannya. Namun di Sidoarjo, wisata ini justru diinisiasi oleh pemuda desa. Ia berharap semua lapisan masyarakat dapat memanfaatkan dan menggunakannya. Terlebih lagi menjadi tempat pembibitan atlet-atlet muda bertalenta dari Kota Delta.
Ia juga berharap, ke depannya desa-desa lain dapat mencontoh apa yang dilakukan oleh Desa Kalidawir untuk mengelola potensi desanya dan membangkitkan perekonomian warganya. Sebab di kala pandemi ini melanda, tidak dapat dipungkiri perekonomian masyarakat juga terkena imbasnya.
“Ini sangat menjanjikan. Sebab dimana ada wisata hidup, maka di situ sektor riil juga akan hidup,” ujarnya.
Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono menuturkan, pada awal pembangunan arena wisata edukasi berkuda dan panahan, masyarakat setempat sempat tidak antusias. Namun seiring waktu, bisa diajak mewujudkan gagasan dan berhasil mengambil manfaat dari adanya arena wisata edukasi.
“Jadi masyarakat di sini mula-mula enggan diajak seperti itu. Tapi kata kepala desa akhirnya bisa dan berhasil diwujudkan seperti ini. Dan menjadi kekuatan baru di mana kesepahaman antara masyarakat, pengusaha desa dan BUMDes ini terwujud,” tutur Hudiyono.
“Kalau pemerintah dalam hal ini kan men-support dan itu tidak tiba-tiba tapi kan juga butuh anggaran dan sebagainya. Dan dalam waktu dekat juga akan membuka akses jalan dulu. Jadi, ini wisata, dan kami persilahkan masyarakat desa mengembangkan jadi dikembangkan dengan kerjasama,” tambah pria yang akrab disapa Cak Hud itu.
Saat ditanya soal target, Hudiyono mengaku tak mematok target apapun. Namun, ia hanya berharap arena wisata edukasi tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat.
“Ndak ada target. Tapi dengan upaya ini kita optimalkan sebagai penguatan untuk mendukung masyarakat. Apakah ini bermanfaat atau tidak,” tandas Cak Hud.
Sekretaris Desa Kalidawir, Satukan Effendi mengakui dulunya Desa Kalidawir adalah desa mati yang tidak memiliki akses layak ke desa-desa lainnya. Tanah Kas Desa (TKD) yang dimiliki, dulunya tidak produktif selama bertahun-tahun.
Kini dengan hadirnya Wisata Edukasi Berkuda dan Panahan Yussar Stable and Riding, TKD tersebut akan dikerjasamakan untuk mengembangkan wisata pertanian dan wisata air yang terintegrasi.
“Kami berusaha untuk bangkit di tengah pandemi ini dengan mengembangkan potensi yang ada di desa ini. Kehadiran Yussar Stable and Riding akan membawa efek domino. Tidak hanya berdampak pada perkembangan perekonomian warga desa saja, namun juga pertanian dan pendidikan,” ujar Satukan.
Wisata Edukasi Berkuda dan Panahan Digagas oleh Pemuda Desa
Pemuda desa yang jadi penggagas Wisata Edukasi Berkuda dan Panahan Yussar Stable and Riding, Zahlul Yussar menilai keberadaan wisata edukasi ini diharapkan dapat menjadi sarana para atlet untuk berkembang. Menurutnya, sudah banyak atlet berkuda dan panahan dari Sidoarjo yang berprestasi hingga tingkat nasional. Namun di Sidoarjo belum ada infrastruktur yang layak sebagai tempat latihan. Oleh karena itu, Yussar Stable and Riding hadir sebagai jawaban.
“Ke depan kami akan mengembangkan Sunnah Sport, yakni berkuda, memanah, dan berenang. Saat ini infrastruktur berkuda dan memanah telah dibangun, ke depan akan dibangun pula kolam renang,” ujar Zahlul Yussar.
Selain menjadi sarana pengembangan para atlet, Zahlul Yussar juga akan mengembangkan wisata ini sebagai wisata edukasi yang terintegrasi. Kelak, di tempat ini akan dibangun pula wisata pertanian, wisata air, outbond, mini zoo, serta spot foto yang instagenic.
“Nanti seminggu sekali para pengunjung bisa ikut menanam padi. Dengan begitu, pengunjung khususnya anak-anak, bisa tahu bagaimana cara menanam padi. Karena kalau generasi seterusnya tidak lagi tahu cara menanam padi, kemudian lahan pertanian semakin tergerus, lantas kita mau makan apa?,” ujarnya.
Keberadaan Wisata Edukasi Berkuda dan Panahan di Desa Kalidawir ini digadang-gadang menjadi salah satu wisata potensial di Kota Delta. Dengan demikian, Sidoarjo memiliki beberapa destinasi wisata yang dapat menarik minat wisatawan dari luar kota maupun luar negeri untuk datang berkunjung. (hry/amr)