Lpk|sidoarjo – Pemilihan duta wisata Guk & Yuk Sidoarjo 2020 diikuti 174 orang, terdiri dari 78 guk dan 96 yuk. Pada malam grand final yang tersisa 20 orang atau 10 pasang Guk dan Yuk. Pada malam grand final, Guk Hadad dan Yuk Afi terpilih sebagai duta Wisata 2020. Keduanya berhak mendapatkan hadiah masing-masing 1 motor dan trophy serta uang pembinaan. Rabu malam, (25/11/2020), Aston Hotel Sidoarjo.
Guk Deka dan Yuk Ratna terpilih sebagai guk yuk persahabatan, kemudian Guk dan yuk Favorite yang terpilih yakni Guk Kemal dan Yuk Dita. Selanjutnya Guk dan Yuk Wakil Dua yakni Guk Ferdi dan Yuk Sinta, sedangkan Guk dan Yuk Wakil Satu yang terpilih yaitu Guk Azka dan Yuk Riska.
“Selama dua tiga tahun terakhir prestasi guk guk cukup membanggakan. Alumni guk Yuk pernah menjuarai kontes di Taiwan dan Thailand. Ada juga yang terpilih raki Jawa timur”, kata Joko Supriadi Kepala Dinas Pemuda, Pariwisata dan Olahraga.
Keberadaan duta wisata tugas utamanya adalah mempromosikan potensi kepariwisataan, mengenalkan seni dan budaya daerah. Melalui duta wisata kunjungan wisata diharapkan setiap tahun ada kenaikan dan bisa memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun kondisi ini tidak selaras. Nyatanya, PAD pada sektor pariwisata hanya mampu menyumbang dibawah 1 persen saja.
Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono menyinggung adanya duta wisata memang penting, namun keberadaannya bukan hanya sekedar menjaga tradisi dan budaya saja, adanya duta wisata mestinya menjadi sebuah ajang mempromosikan potensi wisata Sidoarjo
“Melalui acara guk dan yuk ini merepresentasikan bahwa masyarakat Sidoarjo masih mempertahankan nilai-nilai budaya. Namun, Sidoarjo masih punya pekerjaan rumah (PR), karena tidak umum atau aneh bila prestasi duta wisata sampai tingkat nasional bahkan internasional tapi promosi wisata daerah sendiri masih lemah, dan pendapatan disektor wisata masih jauh dari harapan*, kata Cak Hud sapaan akrab Hudiyono.
Cak Hud menilai, “bila kita melihat dari sumbangsih kegiatan pariwisata sangat rendah sekali. PAD tertinggi dari industri 40 persen, kemudian dari sektor UMKM menyumbang 20 persen, sedangkan dari sektor pariwisata hanya 0,5 persen, masih rendah sekali pendapatan di sektor pariwisata”.
“Ini menjadi PR kita bersama, saya berharap kepada duta pariwisata yang terpilih agar memiliki kepedulian mempromosikan potensi wisata Sidoarjo”, katanya.
Jika melihat kondisi Sidoarjo, menyimpan potensi PAD yang cukup besar, di sektor ekonomi kreatif paling besar adalah di sektor wisata olahraga dan sektor pariwisata. Maka potensi wisata di kabupaten Sidoarjo menjadi tugas tersendiri dari dinas pemuda, olahraga dan pariwisata untuk mengenalkan dan mempromosikan ke publik.
“Ada 94 destinasi wisata di Sidoarjo yang perlu dikenalkan, dikembangkan jangan sampai kalah dengan daerah lain”, ujar Cak Hud.
Seperti destinasi pulau Lusi dan wisata olahraga berkuda, kedua destinasi tersebut tidak ada di daerah lain di Jatim. (hry/amr).