Lpk | Kediri – Waspada modus pemesanan Telur dan bahan pokok makanan lainnya yang mengatasnamakan Yonif 521 Kediri,oknum penipu sengaja memesan dengan jumlah banyak dan pembayaran Cash on Delivery (COD) agar calon korban tidak curiga.
Terjadi pada 24/3/2025,Umi selaku owner Arva Bintang Jaya suplayer telur dan bahan~bahan pokok asal Kota Kediri menuturkan,”awalnya ada yang menghubungi melalui wa untuk memesan telur,minta untuk dikirim list harga sekaligus foto telur yang ready. Saat saya tanya dari mana dia menyebutkan Irhayuandi dari yonif mekanis 521/DY 521 kediri mau pesan banyak sekitar 500kg.Ya saya percaya aja karna ketika saya minta pembayaran cod dia siap dan minta dikirim sesegera mungkin.Setelah PO tertanggal 25/3/2025 dikirimkan ada tanda tangan komandannya juga ya saya percaya aja,namun setelah saya ajak ketemu di yonif 521 dia sengaja alasan,dari situlah saya mulai curiga akhirnya saya pending untuk pengirimannya,”terangnya.
Setelah dikonfirmasi melalui seluler terkait pemesanan itu,pihak yonif mekanis 521 menegaskan bahwa tidak benar dan memastikan bahwa pemesan itu adalah hoax yang dilakukan oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab.Pihak Yonif 521 juga berpesan pada masyarakat untuk lebih berhati hati,jangan mudah percaya dengan hal-hal seperti ini karna tidak satu dua kali terjadi,tidak lama kemarin juga terjadi modus yang sama mengatasnamakan koramil Santren Kota Kediri.
Yayasan Advokasi Lembaga Perlindungan Konsumen (YALPK) juga ikut prihatin dalam hal ini, Arief (Petruk) selaku ketua Dpd yalpk Kota Kediri menghimbau pada masyarakat untuk lebih waspada,”Dengan adanya modus seperti ini,kita harus lebih waspada,croscek dulu sebelum melakukan transaksi jual beli.Lebih hati-hati dalam berkomunikasi apalagi dalam melakukan penawaran jual beli bahan pokok makanan maupun lainnya. Harapannya pihak berwajib dan juga instansi lainnya yang terkait dengan perdagangan terutama bahan pokok makanan agar lebih mengawasi dan lebih mengedukasi masyarakat pelaku usaha maupun konsumen,agar terhindar dari modus oknum yang tidak bertanggung jawab,”tuturnya.
Reporter: Arif /ans