Lpk | Sampang – Warga Desa pengongsean dusun kaseran Kabupaten Sampang telah jenuh dan muak dengan adanya proyek “abal-abal” yang berada di Dusun Kaseran. Pasalnya, hanya berselang beberapa bulan pengaspalan jalan di lokasi tersebut, sudah rusak dan ambles.
Selain dengan pekerjaan aspal juga adanya plengsengan yang tak sampai 1 tahun sudah lapuk dan hancur.
Tosin selaku warga Dusun kaseran mengeluhkan adanya proyek tersebut.
“Kami selaku warga Desa pengongsean Kabupaten Sampang sangat jenuh dan muak dengan semua pekerjaan yang berada di Dusun kami ini, seperti; proyek pengaspalan, plengsengan, dan lain sebagainya, semua pekerjaannya “abal-abal”. Mengapa saya mengatakan abal-abal, dalam pekerjaan proyek tersebut tak ada satu pun papan informasi, itupun bukan hanya saat ini saja melaikan sudah bertahun-tahun lamanya tak ada sama sekali papan informasi,” tegas tosin .
“contohnya saja pada pekerjaan pengaspalan yang dilaksanakan oleh salah satu rekanan, yang tepatnya berada di Dusun Kaseran, Pekerjaan itu tak sampai setengah tahun tahun sudah rusak dan pengaspalannya ambles. Jadi, antara aspal itu sangat beda jauh, sehingga masyarakat yang melintasinya harus ekstra hati-hati,” jelasnya.
“Lucunya lagi, dalam pekerjaan pengaspalan yang sudah dikerjakan baru-baru ini, tak sampai satu tahun, sudah nampak dan jelas bahwa pekerjaan itu amburadul. karena terlihat jelas kalau aspalnya kurang melebur antara krikil dan aspal, aspalnya sangat sedikit, jadi jalannya sudah hampir berlubang dan mengelupas. Jika semua pekerjaan seperti ini, kemungkinan besar tak sampai satu tahun sudah rusak kembali.
Kalau memang tak percaya kita lihat saja nanti hasilnya pengaspalan yang tepatnya di dusun kaseran.
Melihat kondisi pekerjaan tersebut Lpk, mencoba melakukan koordinasi dengan warga setempat. Namun ternyata hampir semua pekerjaan yang berada di desa pengongsean tak ada papan nama .
Sehingga warga akan terus mengawasi. “kami selaku warga desa pengongsean akan hanya tinggal diam, namun akan selalu memantau semua pekerjaan yang berada di desa kami,” tutup tosin.(sup)