Lpk | Trenggalek – Jajaran Forkopimda Kabupaten Trenggalek telah meresmikan Kampung Tangguh Semeru di Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Trenggalek, Kamis (04/02).

Peresmian kampung tangguh semeru ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di desa ini dan sekitarnya. Tercatat sampai dengan diresmikannya kampung tangguh ini ada 40 kasus positif, isolasi mandiri 10 orang dan meninggal 2 orang.

Saat ini di Ngadirenggo sendiri tersisa 4 kasus yang terpapar covid-19 dan semoga setelah pencanangan Kampung Tangguh Semeru ini bisa segera membaik dan sembuh semua.
Mulyanto selaku Kepala Desa Ngadirenggo beliau mengatakan, saya berharap tidak ada lonjakan pandemi yang lebih besar lagi untuk kedepannya.

Mewakili Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Sekda Trenggalek, Joko Irianto dalam peresmian kampung tangguh ini penanganan Covid-19 membutuhkan dukungan dan kesadaran dari semua pihak.

Diceritakan oleh putra mantan Bupati Trenggalek Brigjend Soetran tersebut, awal penanganan Covid-19 Pemkab Trenggalek mampu melokalisir penyebran Covid 19 dengan baik.

Bahkan diterapkan 3 titik Check Point dari arah Tulungagung, Ponorogo dan Pacitan, sehingga penanganan Covid dapat berjalan cukup efektif.

Namun karena sudah ada tranmisi lokal, maka penerapan pembatasan ini tidak mungkin dilakukan kembali. Apalagi Kabupaten Trenggalek saat ini masuk dalam zona merah (zona resiko tinggi). Segala upaya perlu dilakukan untuk bisa mengendalikan penyebaran Covid 19, namun tentunya perlu dukungan dan kedisiplinan seluruh elemen masyarakat, mematuhi protokol kesehatan dan pentingnya 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan sesering mungkin mencuci tangan).

Saat ini Pemkab Trenggalek tengah berupaya menambah ruang isolasi mandiri maupun menyiapkan beberapa puskesmas untuk rumah sakit darurat Covid-19 untuk kecukupan ruang perawatan pasien Covid 19.

Kapolres Trenggalek, AKBP Dony Satria Sembiring, dalam peresmian Kampung Tangguh Semeru di Desa Ngadirenggo ini sangat menyayangkan akan kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Diharapkan dengan peresmian kampung tangguh ini, dapat menyadarkan semua pihak untuk perduli pada diri sendiri, keluarga dan sesama dengan mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan.
Pamen Polri ini menyebut, Kecamatan Pogalan menyumbangkan kasus 3 tertinggi meninggal akibat Covid-19. Menurutnya, hal ini perlu diwaspadai dan jangan sampai ada lagi kasus kematian akibat Covid-19, Pesannya. (awr)

Loading

215 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *