Lpk | Surabaya – Polemik keberadaan Rumah Sakit Siloam (RS) khusus Covid-19 di kawasan Mal Cito, Kelurahan Menanggal, Kecamatan, Gayungan, Surabaya, hingga kini masih berbuntut panjang.
Setelah mendapat penolakan dari tenant dan penghuni apartemen Mal Cito, kini penolakan datang dari warga Jalan Menanggal yang tinggal di sekitar Mal Cito Surabaya.
Ketua RT 02, RW 03, Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Bambang Suprianto menyampaikan, warga sangat keberatan atas rencana beroperasinya rumah sakit (Siloam).
“Ini aspirasi warga, bukan saya pribadi. Ya air limbahnya, sampahnya juga mau ditaruh di mana nanti,” kata Bambang, Selasa (9/2/2021).
Dalam hal ini, Bambang mengaku, tidak sekalipun warga diberikan sosialisasi jika akan ada pembangunan rumah sakit khusus Covid-19.
Karena itu, ia meminta kepada Pemkot Surabaya agar tidak mengeluarkan izin operasional untuk RS Siloam khusus Covid-19 ini.
“Warga tahunya malah setelah baca berita. Karena izinnya juga belum ada sejauh ini,” tuturnya.
Senada dengan rekannya, ketua RT 03 RW 02 Slamet menjelaskan Ia bersama warga hanya mempermasalahkan akses jalan yang akan dipakai RS Siloam.
” Kami keberatan rencana mereka memakai jalan Dukuh Menanggal I sebagai akses keluar masuk RS,” terangnya
Ia mengaku tidak mau mencampuri urusan Cito, namun mengingat bahaya limbah yang akan ada, Slamet meminta kepada Pemkot untuk mengevaluasinya kembali.
Slamet menampik saat ditanya terkait pernyataan pihak Suloam yang sudah mendapat persetujuan dari warga.
” Itu bohong, kita belum pernah diajak komunikasi dengan pihak Siloam, tapi kalau komunikasi dengan Lurah kita tidak tahu karena pihak kelurahan juga tidak pernah mengkomunikasikannya,” tandasnya.
Aksi protes ini diluapkan warga dengan memasang spanduk bertuliskan penolakan terhadap RS Siloam di kawasan Mal Cito Surabaya. (*/ir)