Lpk|Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo gelar pelatihan SPA, refleksiologi, barista, menjahit dasar dan tata rias pengantin di dua kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Yakni di Kecamatan Tulangan dan Wonoayu. Pelatihan dilakukan kantor kecamatan masing-masing. Pagi tadi, pelatihan keterampilan tersebut dibuka secara bersamaan oleh bupati dan wakil bupati Sidoarjo, Kamis, (4/3). Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP membuka pelatihan di kantor Kecamatan Tulangan sedangkan Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi S.H di kantor Kecamatan Wonoayu.

Dalam sambutannya, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor mengatakan pelatihan seperti ini akan mengurangi angka pengangguran. Penggangguran di Kabupaten Sidoarjo saat ini mencapai 10 persen lebih. Padahal sebelumnya hanya sekitar 4 persen lebih masyarakat Sidoarjo yang menganggur. Menurutnya kondisi itu dampak dari Covid-19. Kabupaten Sidoarjo yang merupakan kawasan industri terbesar di Jawa Timur paling besar terkena dampaknya.

“Karena Sidoarjo ini kawasan industri terbesar di Jawa Timur, ada sekitar kurang lebih 1.500 industri skala besar dengan total 6.000 industri skala menengah dan besar, tentunya dampak Covid ini paling sakit ya Sidoarjo,”ucapnya.

Gus Muhdlor berharap pelatihan tersebut dapat diikuti dengan baik oleh peserta. Sangat disayangkan apabila peserta pelatihan tidak memiliki niat untuk menyelesaikan pelatihan sampai tuntas. Padahal menurutnya untuk menyelenggarakan pelatihan semacam ini memakan biaya yang cukup mahal.

“Kompetensi ini untuk satu orang biayanya 1,5 sampai 3 juta, iki duite sampean kabeh, dadi nek isok ojok sampe kemudian protol (berhenti) ditengah jalan,”pintanya.

Gus Muhdlor juga mengatakan pengangguran menjadi masalah pokok bagi Kabupaten Sidoarjo saat ini. Dirinya meminta semua pihak dapat bersama-sama menurunkan angka pengangguran. Seperti melalui pelatihan kali ini. Melalui kegiatan pelatihan seperti ini akan mampu menciptakan peluang usaha baru. Pemkab Sidoarjo sendiri ujar Muhdlor akan memberikan bantuan permodalan bagi keberlangsungan UMKM. Seperti melalui program Kurda (Kredit usaha rakyat daerah) maupun melalui program Kurma (Kartu usaha perempuan mandiri).

“Program Kurda ini kredit dari bank, satu tahun bunganya cuma 3 persen, kecil sekali, ini untuk sampean bisa berusaha dengan baik, yang kedua ini ada namanya Kurma, Kurma ini bentuknya hibah 5 sampai 50 juta, saya harapkan ibu-ibu yang dirumah bisa berusaha dan Kurma sebagai modal ibu-ibu untuk menjadi bos dirumahnya masing-masing,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati yang hadir mengatakan pelatihan keterampilan di kantor Kecamatan Tulangan diikuti oleh 72 orang. Semuanya warga ber KTP Kecamatan Tulangan. 72 orang tersebut terdiri dari 16 orang yang mengikuti pelatihan barista,16 orang peserta pelatihan refleksiologi serta 20 orang mengikuti pelatihan menjahit dasar dan 20 orang juga mengikuti pelatihan tata rias pengantin.

“Seluruhnya saudara-saudara kita yang ber KTP di Kecamatan Tulangan,”ucap Fenny.

Fenny mengatakan seluruh peserta wajib mengikuti pelatihan sampai selesai. Nantinya ada uji kompetensi usai mengikuti pelatihan tersebut. Dikatakannya uji kompetensi sebagai tolak ukur keberhasilan pelatihan yang dilakukan instansinya. Oleh karenanya dirinya berharap nantinya seluruh peserta pelatihan dapat lulus uji kompetensi. Fenny mengatakan instansinya menjadi satu-satunya dinas di Kabupaten Sidoarjo yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi.

“Satu-satunya pelatihan keterampilan yang berbasis kompetensi, ada uji kompetensinya ada di Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo,”ucapnya.

Dalam pembukaan pelatihan keterampilan tersebut juga dihadiri Kepala BLK Sidoarjo Iman Agung.

Reporter : Heri – Amir

Loading

299 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *