Lpk | Gresik – Pengalaman berharga didapatkan para finalis lomba baca berita PWI Gresik. Kemarin (10/3), mereka berkunjung ke markas utama Polres Gresik Gresik. Selain melihat berbagai sarana dan fasilitas milik Korps Bhayangkara itu, para pelajar juga diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung bersama Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto SH., SIK., MM.

Para belajar dari beberapa SMP dan SMA itu juga dijelaskan berbagai tugas pokok dan fungsi dari berbagai unsur pelaksana tugas kepolisian. Mulai dari Satuan Sabhara, Satuan Intelkam, Satuan Reserse Narkoba, Satuan Reeserse Kriminal. Termasuk layanan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Jasmin Keysha, siswi asal SMA Negeri 1 Gresik menanyakan tentang inovasi yang dilakukan jajaran Kepolisian. Remaja yang masih duduk dibangku kelas XI itu menyampaikan, bahwa tantangan modernisasi tentu membuat pihak kepolisian dituntut untuk lebih inovatif melakukan tugas-tugasnya. “Apakah ada batasan bagi para anggota Polisi untuk terus berkarya,” tanya remaja 16 tahun itu.

Secara gamblang, AKBP Arief Fitrianto, SH. SIK. MM pun menjawab bahwa anggota polisi wajib menjadi Pelopor bagi masyarakat. “Kita tidak pernah melarang anggota untuk berkreasi dalam bertugas. Selama hal itu menjaga nama baik, harga diri dan kehormatan institusi,” jelas perwira dengan dua balok dipundak itu.

Alumnus Akpol 2001 itu mencontohkan tugas Satuan Binmas (Pembinaan Masyarakat). “Pesan-pesan Kamtibmas kami bikin dalam bentuk konten yang menarik dan humanis,” jelasnya. Misalnya, membuat video ilustrasi saat menggelar razia lalu lintas. “Biasanya, banyak warga yang memilih putar balik,” candanya. “Nah, dalam konten tersebut kami sampaikan syarat-syarat apa saja yang harus dimiliki saat mengendarai kendaraan bermotor,” jelasnya.

Termasuk, beberapa penanganan saat mengatasi sebaran pandemi Covid-19. “Kami juga menyadara bahwa pandemi ini memukul semua sektor. Sehingga pendekatan humanis juga dikedepankan,” jelasnya. Mulai dari membagikan masker, memberikan himbauan, bahkan melakukan rapid test di tempat saat menggelar operasi yustisi. “Baru, bagi masyarakat yang masih membandel, tentu penanganan sanksi yang lebih serius. Sesuai arahan Satgas Covid-19,” paparnya.

Irsyad Maulana, pelajar asal SMA Negeri 1 Kebomas pun terinspirasi menekuni karir di kepolisian. “Syarat apa saja yang harus dipersiapkan?” tanya siswa kelas XI itu.

Mantan Kapolres Ponorogo pun bercerita tentang perjalanannya menjadi orang nomor satu di Polres Gresik. “Semua berkat semangat dan usaha pribadi. Dan yang paling penting restu dan doa dari para orang tua,” jelasnya.

Sebagai anak petani dengan ekonomi sederhana, justru menjadi semangat untuk AKBP Arief Fitrianto SH.,SIK.MM membahagiakan keluarga. “Aku iki anake wong ndeso. Anak petani dari Pati Jawa Tengah saja bisa seperti ini. Kalian sebagai pelajar dari Gresik punya potensi untuk lebih berprestasi. Terus semangat ya,” pesannya.

Saat masih usia pelajar dulu, lanjut AKBP Arief Fitrianto, SH.,SIK.MM pergaulan yang tepat salah satu kunci meraih sukses. “Kenakalan dan pergaulan bebas saat ini menjadi tantangan paling berat bagi anak muda,” ungkapnya. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya anak dibawah umur yang harus berurusan dengan hukum. Tentunya, akan menghambat prestasi dan karir dimasa mendatang. “Maka, berkumpulah dengan orang-orang yang tepat untuk mengembangkan potensi diri dan meraih prestasi,” pungkasnya.

Reporter : Ida

Loading

312 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *