Lpk | Jember – Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember bersama Kapolres dan Dandim 0824/ Jember menginisiasi pertemuan antara tokoh agama dan elemen masyarakat dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, TNI dan Polri, membahas situasi Jember pasca bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Acara digelar di aula di lingkungan Gereja Santo Yusup, di Jalan Kartini no.26 Jember, Selasa (30/3).

DR KH Abdul Muis Sonhaji, Ketua FKUB Jember mengatakan latar belakang diadakannya kegiatan tersebut. “Dalam rangka menyikapi aksi teror di Makassar,” kata Muis. Ia berharap aksi serupa tidak terjadi di Jember.

FKUB Jember mengutuk aksi teror di Makassar karena hal itu keluar dari nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

 

 

 

Foto : berdoa secara bergantian dipimpin tokoh agama dan kepercayaan masing-masing

Langkah kongkrit mengantisipasi teror yang dilakukan oleh FKUB dengan tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama di Jember yakni mengadakan pertemuan rutin setiap bulan. Tujuannya adalah agar Informasi-informasi yang destruktif segera tersampaikan kepada pemerintah sehingga bisa diantisipasi sedini mungkin. “Bahkan tadi ada usulan, gowes bareng antara tokoh agama dengan Forkompimda,” kata Dosen UINKHAS Jember itu.

Kapolres Jember, AKBP Arif Rachman Arifin, SIK., MH., mengatakan menjelang Perayaan Paskah akan menggelar operasi keamanan. “Kami dari Polres bersama Kodim, Ormas Keagamaan seperti Muhammadiyah, NU, LDII, dan FKUB akan melaksanakan pengamanan secara bersama-sama,” kata Kapolres usai acara.

Arif menegaskan mulai besok sore aparat akan berjaga dengan personil yang disesuaikan dengan kondisi gereja. Selama sepekan ke depan gereja-gereja di Jember akan diperketat penjagaannya.

Arif mendapat laporan bahwa setiap gereja sebelum melakukan ibadah terlebih dulu mendata jemaat yang akan hadir. Ini mempermudah pendeteksian dan sekaligus melakukan protokol kesehatan Covid-19.

Polres Jember akan mensterilisasi gereja-gereja yang akan melaksanakan Ibadah Paskah. Diharapkan agar proses ibadah Paskah berjalan dengan lancar.

Selama kegiatan dipandu oleh Ketua FKUB berlangsung dialogis antara tokoh-tokoh masyarakat dan agama dengan pimpinan TNI-Polri dan Plt Bakesbangpol Kabupaten Jember.

Selain itu, Dandim 0824/ Jember, Letkol Inf La Ode M Nurdin, mengatakan, TNI terus menjaga dan ikut membangun kesejahteraan masyarakat khususnya yang ada di pedesaan. “Kita melakukan kegiatan bersama, silaturahmi dan komunikasi, kita turun ke desa tanpa melihat agama. TNI membangun rumah, tempat ibadah mck dan sebagainya,” kata La Ode. Yang Dandim maksud adalah program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Desa Harjomulyo dan Mulyorejo di Kecamatan Silo.

Lebih dari dua puluh lima tokoh hadir dalam pertemuan tersebut. Diantaranya, Romo Hendrikus Suwaji, O Carm, DR Pdt. Doni Heryanto, S.Th, M.Th., Pdt. Soni Saksono, MSi., Pdt. Marthin Butar-Butar., KH Luthfie Baihaqie, Sunyoto., Sutarno, Sutipah (KPI), Pdt Jarwanto, KH Misbahus Salam, Ignatius Sumarwiyadi, Wayan dan lainnya.

Di sela-sela acara Plt Bakesbangpol, Sigit Akbari, SH., M.Si, mendukung penuh upaya-upaya kebersamaan lintas agama. “Ini memperkuat kita agar tidak mudah terpecah,” ungkap Sigit.

Di akhir sesi, acara ditutup dengan berdoa secara bergantian dipimpin oleh masing-masing tokoh agama dan kepercayaan.

Reporter : Sigit

Loading

377 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *