Lpk | Kediri – Menghadapi hari raya Perajin tenun ikat di Kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri Tetap pacu semangat berinovasi dengan motif warna lebih lembut demi meningkatkan penjualan di tengah pandemi COVID-19.
Demi memenuhi kebutuhan pasar anak mudah, perajin tenun ikat memproduksi motif warna sederhana dan tidak mencolok. Dan dengan beragam kain yang polos, anak muda juga suka kombinasi dengan beragam kain yang bisa di gunakan untuk acara formal atau semi formal. Karena itu terus di lakukan inovasi motif demi menjaga pasar tetap bertahan.
Akses transportasi yang terbatas membuat biaya transportasi membengkak. Hal itu menyebabkan dengan terpaksa menaikan harga jual kain ikat yang sebelum nya di bawah RP 200 ribu per lembar kini di atas RP 200 ribu per lembar. “Dalam masa pandemi COVID-19 saat ini permintaan tidak terlalu banyak, Namun untuk produksi tetap dilakukan dengan menjalankan delapan mesin untuk bisa memenuhi target permintaan konsumen,”
“Untuk tenun ikat kami selalu sedia, Kalau untuk sarung kami sudah mulai membuat untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran karena permintaan sudah mulai banyak, dan untuk harga sarung variatif mulai harga Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu, sudah kondisi tinggal pakai,”.
Dukungan dari pemerintah dan berbagai instansi membuat perajin tenun tetap berjalan, Rasa syukur masih terucap walaupun penghasialan menurun di saat pandemi covid-19 ini.(Arif/Effendi)