Lpk | Kendari – Momentum Ramadhan selalu memacu konsentrasi pemerintah, khususnya terkait strategi pengamanan stok dan harga bahan pokok menjadi hal penting. Tidak terkecuali pula dengan tahun ini.
Secara umum, kondisi pergerakan harga bahan pokok penting pada pekan-pekan menjelang puasa cukup terkendali. Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan yang digawangi Perum Bulog pun telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stok dan harga tetap aman hingga hari raya.
Dalam beberapa waktu ke depan, menghadapi Ramadan dan Idul fitri 2021, terdapat potensi terjadinya kenaikan permintaan bahan pangan yang dikhawatirkan berpengaruh terhadap kenaikan harga.
Berdasarkan data historis, tingkat inflasi kelompok bahan makanan mencapai titik tertinggi pada saat puasa-Lebaran dan Tahun Baru. Oleh karena itu, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UHO Periode 2021-2022 melakukan kegiatan dialog publik dengan tema “Meneropong Kebijakan Persediaan dan Stabilitas Ekonomi di Bulan Suci Ramadhan di Era New Normal” yang diselenggarakan di Same Hotel, Senin (19/4/2021).
“Dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok di masyarakat, pada periode ini perlu dilakukan upaya-upaya antisipasi berupa koordinasi yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun pelaku usaha barang kebutuhan pokok. Sehingga kami menghadirkan beberapa narasumber yaitu Pemda, Legislatif, Kadin, BI, Bulog dan Pakar Ekonomi Nasional” ungkap Hervin, Ketua MPM UHO.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Perwakilan Implementasi & Perumusan KEKDA, Taufik Arista Ardhiawan mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pemerintah telah memprioritaskan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan pokok agar di tegah situasi penyebaran virus corona atau covid-19 seluruh harga kebutuhan bahan pangan tetap terjangkau di masyarakat. Dia menyebut ada empat aspek yang menjadi perhatian pemerintah.
Pertama kita memastikan ketersediaan pasokan aman, kedua keterjangkauan harga, ketiga distribusi dan keempat yang paling penting adalah komunikasi efektif antara stakeholder” jelasnya.
Hal ini didukung oleh beberapa langkah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Asisten II Bidang Ekonomi & Pembangunan dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok, antara lain penguatan regulasi; penatalaksanaan; pemantauan dan pengawasan, serta upaya khusus.
“Pemprov tentu melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan pelaku usaha dalam rangka antisipasi kecukupan pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok di daerah-daerah” jelas Suharno.
Selain itu, Pemerintah melalui Kamar Dagang & Industri (Kadin) Sultra memfasilitasi asosiasi-asosiasi pelaku usaha dalam penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk beberapa bahan pokok (gula, minyak goreng kemasan sederhana, dan daging beku).
“Ini kita lakukan sehingga pangan lokal bisa menjadi produk utama yang dikonsumsi oleh masyarakat” kata Wakil Ketua Kadin Sultra, Sukarni Ali Madya.
Upaya lainnya, Pemerintah melalui Perum Badan Urusan Logistik (Persero) untuk melakukan operasi pasar (OP) melalui penambahan pasokan ke pasar-pasar pantauan dalam rangka stabilisasi harga.
“Pemantauan dan pengawasan terkait stok atau pasokan dan harga barang kebutuhan pokok dilakukan ke pasar rakyat dan ritel modern serta gudang Bulog dan distributor sembari berkoordinasi dengan dinas provinsi dan kabupaten/kota setempat serta Satgas Pangan” jelas Jamaludin, Kabid Pengadaan Operasional & Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Sultra.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Rahman Farisi selaku Pengamat Ekonomi Nasional kelahiran Sultra menyarankan upaya-upaya khusus berupa penetrasi pasar ke pasar rakyat menjelang Lebaran dalam rangka mengawal kelancaran pasokan barang kebutuhan pokok.
“Kita tidak hanya memastikan stok pangan tersedia namun juga harus memastikan stok tersebut diserap oleh masyarakat. Untuk itu, perlu kebijakan memastikan hasi produk UMKM dibeli oleh Pemda untuk memastikan masyarakat memiliki Pendapatan yang dapat menopang daya belinya” Sarannya.
Menghadapi Lebaran Idul Fitri 2021, ARF juga menyarankan agar Pemerintah mengadakan Pasar Murah bagi rakyat sehingga stok pangan bisa terserap ke lapisan masyarakat terbawah.
Kegiatan yang berlangsung hingga menjelang berbuka puasa ini terselenggara dengan sukses tanpa ada kendala yang berarti.
“Apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak, termasuk Narasumber yang hadir, peserta undangan, pihak hotel yang menyediakan tempat dialog, dan terkhusus kepada Panitia sebab karena solidaritas sehingga kegiatan ini berjalan lancar & sukses” tutup Asrul, Ketua Panitia Dialog Publik.
Reporter : Ardi-Sultang