Lpk | Surabaya – Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) menggelar pelatihan wartawan bertajuk ”Sinergi Mendukung Bangga Wisata Jawa Timur” selama 2 hari pada tanggal 17-18 April 2021 di Hotel Bisanya Bidakara Surabaya ( Bisanta ) Jalan Tegalsari Surabaya.
Kegiatan ini untuk membekali wartawan ekonomi bisnis yang biasa meliput di Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur tentang metode penulisan artikel dan pembuatan video pariwisata karya jurnalistik baik untuk media cetak, online atau media TV yang akan mengikuti lomba “Jelajah Jawa Timur Bangga Berwisata Indonesia” periode 15 April – 31 Mei 2021.
Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto, bersama 3 redaktur senior yakni Hatim Veraby dari Harian Sindo, Elba Damhuri dari Republika, dan Tommy Aryanto dari Tempo Group.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah menyampaikan
sangat peduli terhadap pengembangan pariwisata di daerah ini. Dalam dua tahun belakangan, dunia pariwisata di Jatim mengalami kelesuan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Terhadap kondisi ini, BI membuat terobosan dengan menjalin para Jurnalis untuk membangkitkan dunia pariwisata di Jatim melalui tulisan dan vidio yang akan dilombakan, tambah Difi.
Difi juga berpesan agar para jurnalis memberikan pemahaman yang baik tentang bahaya Hoax yang banyak beredar dimasyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto pada kesempatan yang sama memberikan wawasan perkembangan pariwisata di Jawa Timur.
Kalender wisata saat ini masih dalam tahap penyusunan. Keterlambatan ini juga dipengaruhi oleh keraguan dinas pariwisata daerah dalam menyusun kegiatan wisatanya. ” Beberapa daerah masih ragu dalam menyusun programnya karena masih dalam masa pembatasan,” ungkap Sinarto.
Berbagai upaya sudah dilakukan Disbudpar Jatim untuk memulihkan pergerakan wistawan ke Jawa Timur termasuk bekerjasama dengan komunitas-komunitas wisata, pembuatan virtual event, virtual tour dan pembuatan film-film pariwisata Jatim, jelasnya.
497 desa wisata yang berkembang di Jatim. 40 persen memperlihatkan keindahan alamnya dan 60 persen lagi menjual budaya. Namun seiring dengan masa pandemi yang membatasi kerumunan, angka kunjungan wisatawan mengalami penurunan sebanyak 80 persen dari angka pergerakan wisatawan yang mencapai 82 juta. Padahal impact dari wisata adalah ekonomi.
“Sesuai dengan instruksi Presiden yang mentargetkan tahun depan Indonesia akan Booming di bidang Pariwisata,” tutupnya.
Reporter : Ida