Lpk | Surabaya – Perkembangan PUR di Jawa Timur pada triwulan 1 2021 mengalami pergerakan inflow ( uang Masuk ) sedangkan outflow ( uang keluar ) di Jawa Timur saja dalam posisi net inflow sebesar 16, 34 triliyun.

Dalam paparanya, Deputy Kepala Perwakilan BI Jatim, Harmanta mengatakan Sesuai dengan pola historisnya, pada triwulan I 2021 terjadi peningkatan inflow sejalan dengan berakhirnya momentum natal dan tahun baru.

Foto : Deputy Kepala Perwakilan BI Jatim, Harmanta

Pada tahun 2021 Proyeksi kebutuhan uang perbankan yang telah terelealisasi di wilayah Jawa Timur sebesar 18,1triliyun pemenuhan tersebut meliputi UPB dan UPK.

” Hingga saat ini pemenuhan kebutuhan uang kartal masyarakat terutama HCS UPK dapat dipenuhi.” Ujar Harmanta

Kemudian untuk kebutuhan uang kartal selama bulan Ramadhan dan Jelang liburan lebaran 2021, diprediksi sebesar 4,7 Trilyun dikarenakan kebutuhan tersebut didominasi oleh UPB ( Uang Pecahan Baru ) dalam rangka pengisian ATM,

Selain itu, kebutuhan tersebut juga termasuk juga realisasi bantuan pemerintah yang terus Bergulir, berdasarkan proyeksi tersebut bank Indonesia di wilayah Jawa Timur telah mempersiapkan dengan baik kebutuhan tersebut sesuai dengan jumlah dan pecahan yang diinginkan,” imbuh Harmanta

Untuk Layanan Penukaran Uang Rusak Serta Penukaran UPK 75 selama bulan Puasa Ramadhan pihak BI tetap melayani uang rusak, cacat dan dicabut peredaranya, hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kelayakan uang rupiah yang beredar.

Masyarakat dapat menukarkannya uang rusak, cacat dan dicabut dari peredaranya ke Bank Indonesia setiap hari kamis, tentunya pelayanan tersebut tetap menggunakan protokol kesehatan.

Animo masyarakat menukarkan UPK 75 Cukup tinggi selama Bulan Puasa baik secara individu maupun Kolektif baik melalui perbankan dan BPR ingin menukarkan UPK 75, namun mengingat tingginya permintaan UPK 75 di Jawa Timur, alokasi UPK 75 yang ada di Jawa Timur sudah habis sehingga Bank Indonesia tidak lagi melayani penukaran Uang UPK 75,” ungkap Harmanta

Sementara itu, kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, pada saat Bincang Bincang Media Jawa Timur secara virtual, Senen (10/5/2021) sejalan dengan membaiknya perekonomian global, Perekonomian Indonesia pada triwulan I 2021 mengalami pertumbuhan sebesar – 0,74% (YoY) meningkat dibandingkan triwulan IV sebesar – 2, 19% ( YoY).

Perkembangan tersebut didorong oleh kinerja sektor eksternal yang meningkat tajam sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang semakin kuat dan akselerasi stimulus fiskal yang berlanjut.” ungkap Difi.

Foto : Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah

Ditambahkan perbaikan ekonomi domestik terjadi pada hampir semua komponen PDB sisi pengeluaran dan lapangan usaha. Dari sisi pengeluaran kinerja ekspor pada triwulan I – 2021 tumbuh positif sebesar 6,74% ( YoY), Meningkat tinggi dari capaian triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 7,21%( YoY).

” Perbaikan kinerja ekspor itu diteruskan di topang oleh permintaan dari mitra dagang utama khususnya Tiongkok dan Amerika Serikat.

Kemudian perkembangkan dari sektor eksternal dan perbaikan investasi mendorong kinerja import tumbuh sebesar 5,27% ( YoY) dalam bentuk belanja barang, belanja modal dan bantuan modal sedanhkan dari sisi Lapangan Usaha (LU) melanjutkan Perbaikan seperti LU Pengadaan Air dan LU Jasa kesehatan.

Secara Spasial, perbaikan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional didukung seluruh wilayah seperti Sulawesi – Maluku Papua ( Selampua) tumbuh positif sejak triwulan IV 2020.

Sedangkan dalam perekonomian Jawa Timur , sejak membaiknya perekonomian nasional, perekonomian Jawa Timur pada triwulan I- 2021 melanjutkan perbaikan tumbuh sebesar – 0,44% ( YoY ) meningkat dibandingkan triwulan 4- 2020 sebesar -2,64% ( YoY) serta berada di atas kinerja Jawa ( – 0,83% , YoY) dan Nasional ( 0,74,YoY)

Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekonomi didorong terutama peningkatan konsumsi pemerintahan, perbaikan investasi serta net ekspor antar daerah. Peningkatan kinerja ekonomi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan konsumsi rt dan Ekspor LN.

Reporter : Ida

Loading

422 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *