Lpk | Surabaya – Program Studi (Prodi) Sastra Jepang Fakultas Sastra (FS) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bersama Klub Shodou Sastra Jepang Unitomo menggelar Workshop Budaya dengan mengangkat tema “Mengenal Keunikan Kanji Melalui Shodou”. Kegiatan sepenuhnya dilaksanakan secara Daring atau online menggunakan zoom meeting sebagai media pertemuan dan disiarkan secara langsung melalui streaming youtube.
Foto : Gotou Minoru, Kaligrafer Jepang saat mengajarkan dan mengenalkan jenis-jenis Kuas Shodou
Kegiatan dibuka langsung oleh Dekan FS, Cicilia Tantri Suryawati. Dalam kesempatannya, Tantri mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jepang, salah satunya yaitu “Shodou“ kepada pelajar SMA/SMK serta masyarakat umum yang mengikuti kegiatan ini. “Melalui kegiatan ini, dapat membuka wawasan kita bersama bahwa belajar Sastra Jepang di FS Unitomo tidak hanya sekedar memelajari bahasa saja, namun termasuk budayanya, salah satu contohnya ya shodou ini”, ungkapnya.
Dengan menghadirkan Kaligrafer langsung dari Jepang, Gotou Minoru dan Kazumi Inoue, volunteer Sastra Jepang Unitomo sebagai narasumber, antusias webinar series ini diikuti hampir 300 peserta dari kalangan pelajar hingga umum. Dalam paparannya, kedua pemateri dipandu moderator sekaligus penerjemah, Fatiyah. Kazumi Inoue menjelaskan dirinya terkesan dengan Sastra Jepang Unitomo yang begitu mendukung memelajari budaya Jepang. “Selain Klub Shodou, masih banyak lagi budaya-budaya jepang yang dipelajari, dan meski di masa pandemi mahasiswa binaan saya semangat mengikuti pelajaran yang saya berikan melalui daring”, ujarnya.
Foto : Dekan FS Unitomo, Cicilia Tantri saat memberikan sambutan
Sementara itu, Gotou Minoru, Kaligrafer sekaligus founder Atelier dan Galeri Minoru-An sebelum mengajarkan menulis shodou, ia memberikan wawasan seputar shodou yang dalam bahasa Jepang memiliki arti kaligrafi. “Shodou ini merupakan salah satu bentuk seni yang telahkami pelajari secara turun menurun selama lebih dari 3000 tahun yang lalu. Berbeda dengan kaligrafi Arab yang menggunakan pena Qalam, Shodou menggunakan kuas atau fude sebagai alat untuk menulisnya. Selain itu, terdapat juga berbagai perlengkapan lain seperti washi, suzuri, shitajiki dan lain sebagainya”,ujarnya.
Dalam kegiatan ini Gotou Minoru sensei melakukan live performance membuat shodou, di mana kalimat yang dibuat merupakan hasil permintaan peserta terpilih Workshop. Sesi terakhir kegiatan, peserta menulis shodou yang akan dipandu oleh anggota Klub Shodou Sastra Jepang Unitomo.
Reportase : Ida